REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun menilai Yusril Ihza Mahendra belum sepenuhnya merapat ke pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini menjadi pengacara untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 01 itu.
"Saya yakin Pak Yusril belum sepenuhnya ke Jokowi. Artinya masih ada waktu bagi Prabowo," ujar dia kepada Republika.co.id, Jumat (9/11).
Menurut Rico, ada komunikasi yang tersendat antara Yusril dan Prabowo. Karena itu, jika Prabowo melakukan komunikasi politik yang baik dengan Yusril bersama PBB-nya, maka bukan tidak mungkin partai tersebut memberikan dukungan pada pasangan Prabowo-Sandi.
"Sepintas melihat pesan komunukasi publik Pak Yusril, ini ada komunikasi yang tersendat. Jadi Prabowo sebaiknya sering secara terbuka dan demonstratif mengadakan pertemuan di antara mesin politik pemenangan, termasuk partai-partai yang di dalamnya ada PBB," papar dia.
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengonfirmasi bahwa dirinya telah resmi menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf. Meski menjadi pengacara pasangan nomor urut 01 itu, Yusril tidak masuk ke dalam Tim Kampanye Nasional (TKN). Yusril menuturkan posisinya sebagai pengacara Jokowi-Ma'ruf di luar struktur tim pemenangan.
"Sebagai profesional lawyer, saya tidak menjadi bagian dari Timses Pak Jokowi- Pak Kiai Ma’ruf Amin. Saya baca di dalam struktur timses sudah ada Divisi Hukum dan pembelaan," tandasnya.
Keputusan Yusril menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf ini kemudian dipandang sebagai salah satu bentuk bahwa PBB akan merapat ke Jokowi-Ma'ruf. Namun, Ketua Bidang Pemenangan PBB Sukmo Harsono membantahnya. Menurut dia, posisi Yusril sebagai pengacara itu hanya sebatas hubungan yang profesional.