REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pembangunan pasar darurat Pasar Legi, Kota Solo, Jawa Tengah, sudah setengah jadi. Pekan depan, pasar darurat tersebut bisa ditempati pedagang.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memprioritaskan pasar darurat ditempati oleh pedagang los karena jumlahnya lebih banyak. Pasar darurat yang didirikan di halaman parkir utara Pasar Legi tersebut menggunakan bahan bekas dari pasar darurat Pasar Klewer.
Seluruh tiang pancang sudah didirikan. Para pekerja juga sudah memasang atap sebagai peneduh. Pemkot juga masih merampungkan pendataan dan pembagian los bagi pedagang.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku menunggui langsung pembangunan pasar darurat dari pagi, siang, hingga malam agar cepat selesai. "Saya harus memastikan pasar tersebut siap untuk digunakan berjualan. Untuk benar-benar siap kita perlu waktu dua minggu," katanya, di Balai Kota Solo, Kamis (8/11).
Sebelumnya, Pemkot Solo melakukan pembongkaran pasar darurat Pasar Klewer di Alun-Alun Utara pada Sabtu (3/11) pagi. Bahan-bahan bekas tersebut langsung diboyong ke halaman parkir Pasar Legi. Wali kota optimistis target pengerjaan pasar darurat selama dua pekan bisa terealisasi.
Hal itu dibuktikan dengan para pekerja yang mengerjakan pembangunan pasar darurat dari pagi hingga malam. "Prioritas kami jelas ke pedagang. Kita bangunkan pasar darurat yang layak. Meski sudah ada bantuan tenda dari Kementerian, saya kira ini lebih layak. Kalau hujan pedagang lebih tenang," terangnya.
Setelah menyelesaikan pembangunan pasar darurat bagi pedagang los, selanjutnya Pemkot akan membangun pasar darurat bagi pedagang kios. Pembangunan akan difokuskan di beberapa ruas jalan sekitar Pasar Legi.
Salah satunya Jalan Sabang yang diperkirakan dapat menampung 200 pedagang. "Ini sudah kami ratakan dengan alat berat. Besok kami cor terus kami bangun semi permanen," imbuhnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagiyo, menegaskan pembagian kios dan los bagi pedagang di pasar darurat dilakukan dengan transparan. Pembagian tersebut nantinya juga melibatkan paguyuban. Sehingga pedagang diharapkan mengikuti peraturan yang dibuat pemkot.
"Data pedagang sudah kami kunci. Tinggal mencocokkan dengan yang dipegang paguyuban dan diverifikasi. Saya kira pedagang Pasar Legi manut-manut," ujarnya.
Berdasarkan data pemkot, terdapat 2.681 pedagang di Pasar Legi yang menempati 244 kios, 795 los lantai 1.892 los lantai 2 dan 750 di pelataran. Dari jumlah tersebut terdapat 2.288 pedagang yang dinyatakan sebagai korban kebakaran. Jumlah pedagang yang terdampak terdiri dari 90 kios, 1.448 los, dan seluruh pedagang pelataran.