Kamis 08 Nov 2018 17:16 WIB

PA 212 Klaim Mayoritas Kader PBB Setia kepada Ijtima' Ulama

PBB akan memperjuangkan agar Yusril mundur dari jabatan pengacara Jokowi-Ma'ruf.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andri Saubani
Habib Novel Bamukmin.
Foto: Republika/Mabruroh
Habib Novel Bamukmin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiduim atau Persaudaraan Alumni (PA) 212 menyatakan mayoritas kader Partai Bulan Bintang (PBB) setiap pada hasil Ijtima' Ulama. Keyakinan ini setelah Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara pasangan capres-cawapres, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

“Insya Allah mayoritas di PBB adalah setia kepada Ijtima' Ulama,” kata juru bicara PA 212 Novel Hasan Bamukmin kepada Republika, Kamis (8/11).

Terkait hal tersebut, kader PBB itu juga mengatakan PBB akan memperjuangkan untuk mendesak Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra (YIM) memilih mengundurkan diri sebagai pengacara pasangan calon nomor urut 01 atau mundur sebagai pemimpin PBB. “Kami akan perjuangkan untuk YIM mengundurkan diri dari lawyer (pengacara)  Jokowi-Ma’ruf atau mundur jadi ketua umum,” ujar dia.

PBB berencana menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) pada awal Desember mendatang. Hasil rakornas itu akan menentukan sikap dari partai Islam itu terkait keputusan Ketua Umumnya yang memutuskan menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf.

Ketua Bidang Pemenangan Partai Bulan Bintang (PBB) Sukmo Harsono mengatakan, kader-kader PBB di daerah saat ini menunggu penjelasan resmi dari ketua umumnya, Yusril Ihza Mahendra. Penjelasan dari Yusril sangat ditunggu untuk mengetahui apakah Yusril juga menjadi anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.

Kader-kader di daerah itu, kata Sukmo, mempertanyakan alasan Yusril menjadi pengacara salah satu kandidat Pilpres 2019. "Teman-teman di daerah ini menunggu penjelasan resmi dari ketua umum terkait langkah beliau secara profesional itu," ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (6/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement