Kamis 08 Nov 2018 15:57 WIB

TKN: Yusril Dukung Jokowi-Ma'ruf, PBB Tetap Solid

Yusril telah mengonfirmasi menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Andri Saubani
Ketua  Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra memberikan  keterangan kepada media saat acara Pengundian Nomor Urut Peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Ahad (18/2).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra memberikan keterangan kepada media saat acara Pengundian Nomor Urut Peserta Pemilu 2019 di Kantor KPU, Jakarta, Ahad (18/2).

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bergabungnya Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara pasangan nomor urut 02, Jokowi-Ma'ruf menimbulkan kekhawatiran terjadinya perpecahan di tubuh Partai Bulan Bintang (PBB). Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa, yang juga anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Abdul Kadir Karding mengatakan kemungkinan seperti itu merupakan hal yang lumrah terjadi di dunia politik.

Karding meyakini, sebagian besar kader PBB merupakan loyalis Yusril Ihza Mahendra sebagai tokoh utama PBB. "Saya melihat bahwa tentu tidak semua akan bergabung, tetapi pak Yusril tokoh utama PBB sejak PBB dilahirkan. Jadi saya menduga dan meyakini bahwa sebagian besar akan bergabung dan memberi dukungan kepada pak Yusril," kata Karding saat dihubungi Republika, Kamis (8/11).

Selain itu, Karding tidak menafikan kemungkinan beberapa kader partai PBB memiliki pilihan yang berbeda dengan Yusril. "Tentu ada yang beda, tidak 100 persen persis, yang penting adalah mesin partai tetap bekerja, soliditas tetap terbangun dan loyalitas ke pemimpin juga tetap ada," tambah dia.

Meskipun begitu, ia menepis anggapan bahwa ada kemungkinan Yusril dilengserkan dari posisinya sebagai ketua umum partai PBB. "Selain pendiri beliau juga selama ini orang yang konsisten berada di garis terdepan berusaha untuk berusaha semaksimal mungkin agar PBB tetap menjadi partai yang eksis di Indonesia, jadi saya kira sangat sulit sampai ada kemungkinan dilengserkan, saya kira jauh lah, nggak ada itu," jelas dia.

Ia menambahkan, hal yang sama juga terjadi pada partai-partai lain. Di mana terdapat perbedaan pendapat di tubuh partai saat mengambil suatu pilihan. Sebab, itu menurutnya, apa yang terjadi pada PBB hari ini tidak akan sampai menimbulkan perpecahan.

"Jadi saya kira tidak sampai pecah, hanya beda pilihan, dalam konteks ini wajar, di beberapa partai juga terjadi hal yang sama, bahkan di PKS, PAN, dan Demokrat juga pecah," kata dia.

PBB mengakui merapatnya Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan membawa pengaruh signifikan dalam pergerakan dan kinerja mesin partai. PBB mengatakan, tingkat pengaruh hingga mencapai akar rumput dan khususnya calon anggota legislatif (caleg)

Namun, PBB mengaku, belum akan menentukan sikap terkait dukungan yang akan mereka berikan. Sikap resmi partai, dia mengatakan, tetap akan diumumkan usai rapat kerja nasional (rakernas). Dia mengatakan, kesempatan itu akan mendengarkan pandangan para pengurus baik provinsi dan cabang.

"Di sanalah nanti sesungguhnya akan keliatan ke mana arah PBB dalam soal pilpres," kata Ketua Bidang Pemenangan Presiden DPP PBB Sukmo Harsono di Jakarta, Kamis (8/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement