Kamis 08 Nov 2018 12:02 WIB

Korpri TNI Periksa 102 Anak dan Lakukan Penyuluhan Stunting

Dengan penyuluhan, orang tua lebih memahami tentang stunting

Ketua Dewan Pengurus Korpri (DPK) TNI, Dr. drg. Widya Leksmanawati, Sp. Ort, M.M. mendampingi Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanik Istumawati Hadi Tjahjanto saat menimbang balita pada skrining status gizi balita di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur
Foto: Istimewa
Ketua Dewan Pengurus Korpri (DPK) TNI, Dr. drg. Widya Leksmanawati, Sp. Ort, M.M. mendampingi Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanik Istumawati Hadi Tjahjanto saat menimbang balita pada skrining status gizi balita di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-47, Korps Pegawai Republik Indonesia Tentara Nasional Indonesia (Korpri TNI) menyelenggarakan skrining status gizi balita dan penyuluhan stunting. Kegiatan yang diselenggarakan pada 5 November 2018 di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia di Cilangkap ini ditujukan untuk para anggota Korpri TNI.

“Dalam semangat HUT Korpri TNI, kami ingin terus membawa manfaat positif bagi para anggota dan orang-orang di sekitar kami. Hari ini, kami menaruh perhatian lebih kepada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dengan melakukan pemeriksaan dan edukasi tentang stunting kepada orang tua," kata Ketua Dewan Pengurus Korpri (DPK) TNI, Dr. drg. Widya Leksmanawati, Sp. Ort, M.M dalam rilisnya, Kamis (8/11).

Terkait stunting, data Riskesdas 2018 yang baru-baru ini diluncurkan menunjukkan bahwa angka prevalensi stunting balita di Indonesia berada di angka 30,8 persen, turun 6,4 persen dari data Riskesdas 2013. Namun, angka tersebut diketahui masih jauh dari angka minimum stunting yang ditetapkan WHO yaitu 20 persen.

Drg. Widya melanjutkan, dengan penyuluhan tentang stunting, orang tua bisa lebih mengerti apa itu stunting, kenapa bisa terjadi dan nutrisi apa saja yang diperlukan anak agar ia tidak kekurangan asupan nutrisi. "Terlebih, dengan skrining status gizi anak-anak anggota Korps TNI, kami bisa mengantisipasi apabila ada anak yang terindikasi malnutrisi dan bagaimana cara menanganinya agar tidak terlanjut stunting," ujar dia.

Skrining dan penyuluhan ini mengundang Dr. Ali K Alhadar, SpA(K) sebagai Dokter Spesialis Anak Konsultan. Selama berlangsungnya acara, kegiatan skrining status gizi balita ini diikuti oleh 102  anak dari Anggota Korpri yang terdiri dari pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar lengan dan lingkar kepala anak. Data-data tersebut kemudian diolah dan dapat menunjukkan kondisi status gizi seorang anak, apakah sudah sesuai dengan usia atau kekurangan gizi.

“Kegiatan positif hari ini merupakan perwujudan moto Korpri TNI “Kerja Bersama, Setia Sepanjang Masa”. Kami berharap, kegiatan ini mampu mendorong anggota kami sebagai orang tua untuk terus melakukan yang terbaik untuk anak-anak mereka, yaitu generasi masa depan bangsa Indonesia,” jelas Drg. Widya.

Acara yang juga turut dihadiri oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanik Istumawati yang juga merupakan Istri dari Panglima Tentara Nasional Indonesia Hadi Tjahjanto. Dalam kesempatan ini, Ibu Nanik juga ikut membantu mengukur berat tubuh dan panjang tubuh anak, yang merupakan salah satu komponen pengukuran status gizi balita.

"Di tengah maraknya kekhawatiran mengenai stunting, pengadaan kegiatan seperti ini sangat positif. Anak-anak perlu diajarkan untuk makan makanan bernutrisi seimbang sejak dini," ujar Nanik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement