REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kabupaten Pasaman Barat di Sumatra Barat kemali dilanda banjir, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Rabu (7/11) siang. Tingginya intensitas hujan membuat air yang mengalir di Sungai Batang Saman meluap. Meski belum diketahui berapa rumah dan keluarga yang terdampak, diperkirakan puluhan rumah terendam.
"Ketinggian air sampai 1 meter di Lubuk Gobing (Pasaman Barat). Untuk data korban yang terdampak masih kami koordinasikan," ujar Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPDB Sumbar Rumainur, Kamis (8/11).
Rumainur menyebutkan bahwa banjir yang terjadi kali ini melanda titik-titik yang sama dengan banjir besar pada awal Oktober 2018. Saat itu banjir melanda 11 kecamatan di Pasaman Barat dan merusak sejumlah infrastruktur.
Air sungai dilaporkan mulai meluap sejak Rabu (7/11) malam. Hujan yang terus berlangsung membuat akses jalan dari Simpang Empat menuju Ujung Gading sempat terputus. Tak hanya itu, longsor juga sempat terjadi di jalur Pasaman Barat - Bukittinggi. BPBD Pasaman Barat, ujar Rumainur, sudah turun ke lapangan untuk melakukan pembersihan.
"Untuk sementara BPBD Provinsi tidak kirim tim karena BPBD Pasaman Barat masih mampu menangani," katanya.
Pemda Pasaman Barat saat ini mulai mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Hingga Kamis (8/11) pagi, sejumlah darah yang dilaporkan terdampak banjir, di antaranya adalah Kampung Baru Ranah Batahan, Limpato Kajai Kecamatan Talamau, Koto Sawah, dan Lubuk Gobing.
BPBD Sumbar, ujar Rumainur, mencatat terdapat 59 kali banjir terjadi di Sumbar sejak awal Januari hingga 22 Oktober 2018. Kejadian banjir seperti yang terjadi awal November ini belum termasuk dalam perhitungan. Selain itu, longsor juga terjadi sebanyak 93 kali dan dua kali banjir besar.