REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Rumah Sahabat Ibu dan Anak (RUSAIDA) didirikan untuk pertama kalinya di Indonesia. Rumah Sahabat ini berlokasi di Kecamatan Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat dan didirikan oleh Yuyu Murliah.
Yuyu mengatakan, didirikannya Rumah Sahabat ini karena ia pernah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Alasan tersebut memperkuat tekad perempuan yang pernah menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Arab Saudi selama 14 tahun ini mendirikan rumah perlindungan bagi perempuan dan anak.
"Sebagai seorang penyintas KDRT kami yang paling merasakan beratnya jadi korban. Saya pernah jadi korban kekerasan oleh suami saya yang dulu, dan dilarang menemui anak selama lima tahun. Saat saya terpuruk, pulang ke Indonesia saya mendapat pelayanan serta dukungan dari P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) di Sukabumi dan Kemen PPPA. Hingga akhirnya, saya dan anak-anak bisa pulih dan bangkit," kata Yuyu, dalam keterangan tertulis, Rabu (7/11).
Di dalam RUSAIDA terdapat Women Crisis Center (Rumah Ramah Anak, Rumah Konseling Keluarga, Rumah Yatim) dan Women Creative Center (Pemberdayaan Ekonomi Bagi Perempuan). Kegiatan yang dilakukan seperti penanganan anak-anak TKI, anak yatim, penanganan korban trafficking, rehabilitasi medis, bina keluarga TKI, penanganan Lansia, hingga pemberdayaan perempuan.
Kehadiran RUSAIDA mendapat apresiasi tinggi dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise. "Saya sangat mengapresiasi kepedulian Ibu Yuyu Murliah selaku insiator. Ini Rumah Sahabat Perempuan dan Anak pertama yang ada di Indonesia dan saya resmikan," kata Yohana.
Ia berharap, ke depannya RUSAIDA disamping sebagai rumah aman, juga bisa jadi tempat pemberdayaan perempuan. Akhirnya RUSAIDA juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi perempuan di Sukabumi sehingga mereka tidak perlu bekerja di luar negeri.