Rabu 07 Nov 2018 18:56 WIB

Hampir Semua Wilayah Kota Bekasi Punya Titik Rawan Banjir

Sebanyak 16 titik di Kota Bekasi diidentifikasi rawan banjir.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nur Aini
Sejumlah warga melintasi jalan yang terimbas banjir di wilayah Kelurahan Duren Jaya Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi, Kamis (15/2).
Foto: Republika/Farah Noersativa
Sejumlah warga melintasi jalan yang terimbas banjir di wilayah Kelurahan Duren Jaya Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi, Kamis (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi menyatakan, terdapat 16 titik rawan banjir di wilayah Bekasi. Keenam belas titik tersebut meliputi hampir seluruh bagian wilayah Kota Bekasi.

“Keenam belas titik itu berdasarkan evaluasi dari kejadian di tahun lalu. Kebetulan, daerah-daerah itu memang langganan banjir,” kata Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Bekasi, Eddy Sukamto kepada Republika.co.id di Bekasi, Rabu (7/11).

Eddy merinci, 16 titik tersebut terbagi ke dalam lima wilayah. Pertama, Bekasi Utara tepatnya wilayah Medan Satria di  jalan raya Pejuang, Perumahan Pondok Sani, Perumahan Pejuang Pratama, dan jalan Kaliabang Hilir. Wilayah kedua di Bekasi Timur yakni Perumahan Kartini. Ketiga, di Rawalumbu yakni perumahan Pondok Hijau Permai dan Komplek Narogong indah

Keempat, di Bekasi Selatan yakni Pangkalan Bamboo, perumahan Bumi Satria Kencana, kompleks Kejaksaan, Perumahan Taman Cikunir Indah, dan Perumahan Masnaga. Wilayah kelima, Bekasi Barat yakni Kompleks Bumi Fajar Indah, Kompleks Depnaker, Kampung Pulo Gede serta Kampung Poncol Jaya.

Meski demikian, Eddy menuturkan potensi titik-titik rawan banjir yang baru tak menutup kemungkinan akan ada. BPBD tengah menganalisis titik baru yang berpotensi terendam banjir akibat musim penghujan akhir 2018. Ia menyatakan, pihaknya segera mencari solusi jika titik rawan banjir bertambah.

Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bekasi Abdul Kadir mengatakan, sejauh ini BPBD memiliki 28 personel yang bersiap siaga. Kekuatan personel juga ditambah dari 40 orang pegawai harian lepas (PHL) sehingga total personel sebanyak 68 orang.

Ia mengatakan, berdasarkan evaluasi dari tahun lalu, masih banyak masyarakat Bekasi yang harus diberikan pemahaman secara komprehensis mengenai tindakan pertama saat menghadapi banjir. Minimal, masyarakat bisa menyiapkan diri serta menyelamatkan keluarga dengan baik apabila terjadi banjir secara tiba-tiba.

“Selama dua tahun terakhir kita juga masuk ke dunia pendidikan. Kita berikan sosialisasi masif kepada para siswa dan guru di sekolah,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement