REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Persaudaraan Alumni (PA) 212 terpukul mengetahui sikap Yusril Ihza Mahendra (YIM) yang memutuskan menjadi pengacara pasangan nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. PA 212 beranggapan sikap Yusril itu mencederai semangat Partai Bulan Bintang (PBB) sebagai partai Islam.
“Sikap YIM ini sangat mencederai partai Islam, satu-satunya yang dipimpin oleh YIM,” kata Juru Bicara PA 212 Novel Hasan Bamukmin kepada Republika, Rabu (7/11).
Baca juga
- Sebab dan Alasan Yusril Akhirnya Merapat ke Jokowi-Ma'ruf
- Sikap Netral (Sementara) PBB dan Klaim Dua Kubu Pilpres
- Yusril Jadi Pengacara Jokowi-Ma'ruf, PKS Terkejut
Pria yang akrab disapa Habib Novel itu beranggapan keputusan Yusril itu sangat merugikan PA 212. Sebab, dirinya dan PA 212 bergabung dengan PBB yang 70 persen menggaungkan semangat ganti presiden dan mengikut Ijtima Ulama. Pun konstituen PA 212 siap bahu membahu membesarkan PBB.
Novel mengatakan, jika Yusril tidak menarik sikapnya, sama saja merobohkan PBB. Kendati, keputusan Yusril adalah sikap pribadi sebagai seorang pengacara.
Dia mengingatkan Yusril sebagai ketua umum partai Islam. Karena itu, dia menganggap Yusril melakukan penyimpangan dalam syariat Islam yang selama ini diterapkan PBB.
“Saya komunikasikan dengan Prof (Yusril), semoga beliau menarik sikapnya yang salah ini, yang telah mengorbankan caleg (calon legislatif) dan kadernya,” ujar dia.
Namun apabila Yusril menolak menarik sikap tersebut, Novel mendorong adanya Munaslub untuk melengserkan Yusril sebagai ketua umum PBB. Pun apabila tidak berhasil, FPI dan PA 212 yang ada di PBB akan mengundurkan diri secara terbuka.
Yusril Ihza Mahendra telah resmi menjadi pengacara Jokowi- Ma'ruf. Dia beralasan ingin menyumbangkan sesuatu agar pilpres dan pemilu serentak kali ini berjalan baik, jujur, dan adil.
Pengukuhan Yusril sebagai pengacara Jokowi-Ma'ruf berawal saat pertemuan dirinya dengan Ketua TKN KIK Erick Thohir di Hotel Mulia, Jakarta. Saat itu, Erick menanyakan kepastian Yusril menjadi kuasa hukum paslon 01. Yusril menyetujui tawaran tersebut.
"Dengan menerima ini, mudah-mudahan saya bisa menyumbangkan sesuatu agar pilpres dan pemilu serentak kali ini berjalan fair, jujur dan adil dan semua pihak menaati aturan-aturan hukum yang berlaku," kata Yusril menjelaskan alasannya menerima tawaran menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf, Senin (5/11).