REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Teknis PAM Jaya Barce Simarmata menyebut sekitar 40 persen daerah di DKI Jakarta masih belum mendapatkan akses air bersih. Untuk itu, menurut dia, PAM Jaya bersama kedua mitra yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra perlu berupaya meningkatkan cakupan air bersih sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta.
"Data audit 2017. Saat ini cakupan air bersih di Jakarta 60 persen. Artinya, 40 persen warga Jakarta yang belum mendapatkan akses (air bersih)," ujar Barce dalam acara peresmian fasilitas air siap minum PT Palyja di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (7/11).
Barce menjelaskan, 40 persen wilayah yang belum mendapatkan akses air bersih sebagian besar ada di dua daerah di Jakarta. Diantaranya yaitu Jakarta Barat terdiri dari Kamal, Tegal Alur, dan Pegadungan serta Jakarta Utara terdiri dari Kamal Muara, Muara Angke, dan Muara Baru.
"Jadi memang saat ini yang sedang krisis air bersih yaitu di lokasi seperti Kamal Muara, Kamal, Tegal Alur, Pegadungan, termasuk sebagian Muara Baru dan Muara Angke," kata Barce.
Menurut dia, warga di daerah-daerah tersebut belum mendapatkan akses air bersih perpipaan. Ia mengatakan, kualitas air tanah di daerah tersebut termasuk buruk. Apalagi, lanjut Barce, Kamal Muara merupakan daerah di pinggir pantai yang air tanahnya sudah tidak bisa lagi digunakan.
Sehingga, menurut dia, salah satu cara penyaluran air bersih ke daerah itu melalui sistem air bersih perpipaan. Ia berharap, air bersih perpipaan bisa segera beroperasional akhir tahun ini.
Untuk itu, lanjut Barce, pihaknya akan memprioritaskan pelayanan PAM Jaya agar bisa menjangkau wilayah yang belum memperoleh akses air bersih. Ia mengatakan, terutama di daerah Jakarta Utara dan Jakarta Barat tersebut yang membutuhkan air bersih perpipaan.
Barce menjelaskan, untuk meningkatkan persentase tersebut sedang dilakukan pengajuan ke DPRD DKI Jakarta. Pengajuan itu mengenai percepatan cakupan layanan dan pembangunan instalasi pengelolaan air (IPA).
"Kami sedang mengusulkan pembangunan IPA di Pesanggrahan dan Ciliwung. Kemudian perluasan jaringan pipa sehingga kami bisa dalam empat tahun ke depan meningkatkan cakupan air paling tidak 80 persen," jelas dia.
Selain itu, menurut Barce, pihaknya sedang membangun IPA Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara berkapasitas produksi air hingga 500 liter per detik. Ia juga mengatakan, PAM Jaya sedang membangun sistem air bersih perpipaan sepanjang 120 kilometer.