Rabu 07 Nov 2018 15:23 WIB

Keluarga Korban Mohon Evakuasi Dilanjutkan Hingga Tuntas

Tim evakuasi Basarnas memperpanjang waktu pencarian korban hingga tiga hari ke depan

Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 PK- LQP menangis saat berdoa  bersama usai  berlangsungnya sesi konferensi pers di Jakarta, Senin (5/11).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 PK- LQP menangis saat berdoa bersama usai berlangsungnya sesi konferensi pers di Jakarta, Senin (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga korban Lion Air JT 610 memohon agar tim Basarnas dapat melanjutkan proses evakuasi hingga identifikasi tuntas. Hingga hari ini, Rabu (7/11), Rumah Sakit Polri Said Sukanto telah menerima 185 kantong jenazah dengan 44 jenazah teridentifikasi dari total 189 penumpang dan awak kabin.

"Kami berharap kepada tim Basarnas, khususnya Presiden Joko Widodo untuk bisa melanjutkan pencarian sampai semua ditemukan. Kami mohon, paling tidak jenazah dapat ditemukan dan teridentifikasi identitasnya sehingga bisa dikebumikan," ujar Dodi sambil terisak ditemani keluarga korban lainnya di Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Jakarta Timur, Rabu (7/11).

Dodi yang merupakan orang tua kandung dari korban atas nama Sandy Johan Ramadhan mengaku khawatir mengingat proses evakuasi Lion Air JT 610 akan berakhir. Pihak keluarga selalu mendukung tim Basarnas, polisi, dan tim DVI yang bekerja keras untuk proses evakuasi yang berlangsung sejak Senin (29/10) lalu.

Sementara itu, Basarnas memutuskan untuk memperpanjang masa operasi evakuasi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di kawasan perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat. "Kami putuskan operasi evakuasi pencarian korban kami perpanjang tiga hari khusus tim Basarnas," kata Kepala Basarnas Muhammad Syaugi di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Jakarta.

Dia menegaskan hanya tim Basarnas saja yang tetap melakukan operasi SAR dalam tiga hari ke depan, tidak seperti pada 10 hari awal evakuasi korban ketika personel dari berbagai unsur terlibat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement