REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres Prabowo Subianto- Sandiaga Uno, Agnes Marcelina menyebut bahwa pengacara terkenal Hotman Paris sudah menyatakan keinginannya untuk merapat ke kubu Prabowo. Menurut Agnes, keinginan tersebut didasari oleh kedekatan yang sudah terjalin lama antara Prabowo dengan Hotman.
"Iya betul (Hotman ingin). Karena bang Hotman sudah mengenal pak Prabowo dan pak Hashim juga," kata Agnes di Cikini, Selasa (6/11).
Politikus Gerindra ini mengatakan, Hotman juga menjadi pengacara di perusahaan Hashim Djojohadikusumo. "Kalau enggak salah bergabung dengan kami. Mungkin secara pribadi mendukung pak Prabowo," ujarnya.
Namun, ia belum mengetahui apakah keinginan Hotman Paris tersebut sudah diresmikan. "Kami perlu cek karena memang harus diverifikasi," ucap Agnes.
Namun, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Danhil Anzar menanggapi isu mengenai Hotman Paris Hutapea yang akan menjadi pengacara bagi pasangan calon (paslon) capres-cawapres nomor urut dua tersebut. Menurut Danhil, dalam pesan tertulisnya di WhatsApp kepada Republika, Selasa (6/11) menyampaikan, isu tersebut tidaklah benar.
"Tidak benar," katanya.
Danhil menambahkan, pihaknya telah dibantu oleh banyak pengacara muda yang kinerjanya sudah teruji untuk mengawal semua masalah hukum Prabowo-Sandi selama ajang pemilihan presiden 2019 mendatang. Para pengacara muda itu pun diakuinya bekerja secara sukarela.
"InsyaAllah, kami dibantu banyak pengacara muda yang bekerja secara sukarela," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Juru bicara Prabowo-Sandi, Andre Rosiade. Ia mengatakan, isu yang beredar di masyarakat mengenai bergabungnya Hotman Paris Hutapea sebagai pengacara terhadap paslon nomor urut dua itu tidak terjadi.
"Tidak ada informasi dan konfirmasi soal itu ya," ujar Andre saat dihubungi Republika.
Juru Bicara Advokasi dan Hukum BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ali Lubis, mengatakan tidak mengetahui soal Hotman Paris yang menjadi kuasa hukum untuk Prabowo-Sandi. Sebab, nama Hotman pun tidak tercantum pada struktur tim pemenangan Prabowo-Sandi dan ia juga belum mendengar kabar itu sampai saat ini.
"Namanya kuasa hukum itu kan ditunjuk berdasarkan suatu kasus atau persoalan. Nah ini terkait apa? Karena di direktorat BPN bidang advokasi dan hukum, nama Hotman enggak ada. Kalau memang betul dia sebagai pengacara Prabowo-Sandi, infonya saya malah enggak dapat," kata dia kepada Republika.co.id, Selasa (6/11).
Ali menjelaskan, hingga kini persoalan hukum yang dialami Prabowo-Sandi terkait Pemilihan Presiden 2019, itu masih ditangani direktorat advokasi dan hukum BPN. Ia juga menegaskan, kalaupun ada persoalan hukum yang menyasar Prabowo-Sandi secara pribadi dalam rangkaian Pilpres ini, tetap ditangani direktorat tersebut.
"Tapi tidak menutup kemungkinan jika Pak Prabowo dan Bang Sandi mau menunjuk orang lain atau tetap pada direktorat ini. Tapi yang kita tangani di direktorat advokasi ini mencakup pasangan capres-cawapres, timses dan relawan. Jadi jika ada masalah hukum di-backup di direktorat advokasi itu," tutur dia.
Sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra menyebut bahwa salah satu pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea dipilih menjadi pengacara pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal itu disampaikan Yusril saat mengonfirmasi dirinya kini telah resmi menjadi pengacara pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
"Saya mendengar dari pihak Pak Prabowo dan Pak Sandi sudah menunjuk Pak Hotman Paris sebagai lawyer-nya. Mudah-mudahan informasi yang saya terima tidak salah," ujarnya melalui pesan singkat, Senin (5/11).