Selasa 06 Nov 2018 05:23 WIB

Ganjar Gagas Penyusunan Ensiklopedi Jawa Tengah

Ensiklopedia itu bakal memudahkan siapapun yang mencari informasi tentang Jateng.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Foto: Bowo Pribadi.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menggagas adanya pusat data atau ensiklopedia tentang Provinsi Jateng yang bisa dimanfaatkan semua pihak. "Saya berharap seluruh prestasi yang diraih Jateng bisa dijadikan satu dalam bentuk buku maupun data, juga tentang penjelasan segala kekayaan yang dimiliki dan tumbuh subur di Jateng, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), profil penduduk, bahasa, seni budaya industri, pertumbuhan perekonomian," katanya di Semarang, Senin (5/11) malam.

Hal tersebut disampaikannya saat melantik pejabat administrator eselon III dan pejabat pengawas eselon IV di lingkungan Pemprov Jateng yang dilaksanakan di halaman kantor Gubernur Jateng. Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa selama periode pertama menjabat sebagai Gubernur Jateng bersama Heru Sudjatmoko, beragam penghargaan telah diraih Pemprov Jateng. Mulai dari kesuksesan penurunan angka kemiskinan terbesar nasional, kemudahan perizinan sampai yang terbaru soal keterbukaan informasi publik.

"Kok tidak ada yang menulis itu dengan baik, maka saya menggagas itu untuk menjadi ensiklopedi agar orang bisa melihat Jawa Tengah," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Di sisi lain, ensiklopedia tersebut juga bakal memudahkan siapapun yang berniat mencari informasi yang terperinci soal Jateng atau menjadi semacam buku pegangan. Sehingga nantinya melahirkan tata kelola yang semakin transparan dan bisa dijadikan tolak ukur perkembangan di provinsi setempat.

"Kita memang perlu big data Jateng, ensiklopedia dalam bentuk buku maupun digital. Rekam jejak siapapun (yang berprestasi) kita masukkan dan apapun yang ditampilkan dengan baik akan bisa diukur (pada era kepemimpinan siapapun)," jelasnya.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah Jateng, Arief Irwanto menjelaskan bahwa pelantikan ini merupakan bagian dari pengisian susunan organisasi tata kerja (SOTK). Selain kitu juga mengisi pejabat yang masuk masa pensiun dengan berdasarkan hasil evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri sejak April bahwa harus mulai mengisi SOTK yang baru.

"Ada perubahan SOTK dari berapa SKPD yang berubah UPTD-nya sesuai dengan PP 18, yang ditindaklanjuti sesuai arahan dan evaluasi dari Mendagri sehingga SOTK baru ini terbentuk pengembangan dari misalnya jumlah UPT dari dinas pendidikan dari 9 menjadi 13," ujarnya.

Ia memerinci, terdapat 837 pejabat yang dilantik dengan rincian administrator sebanyak 215 orang dan pengawas 622 orang berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 821.2/606/2018 tanggal 5 November 2018 dan SK Gubernur nomor 821.2/607/2018 tanggal 5 November 2018. Juga disertai Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 821.24/1623/dukcapil tahun 2018 tanggal 8 Juni 2018. Dalam pelantikan tersebut, Gubernur Ganjar menekankan tiga hal yakni integritas, inovasi, dan kreativitas serta kerja tim.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement