Senin 05 Nov 2018 23:10 WIB

Pemkot Buat Tanda Jalur Evakuasi Tsunami

Masyarakat bisa memanfaatkan tanda jalur bila terjadi gempa bumi dan tsunami.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
tsunami/ilustrasi
tsunami/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Wilayah Kota Bandar Lampung bagian selatan diliputi dengan kawasan perairan Teluk Lampung yang dinilai rawan terjadinya gelombang tsunami saat gempa bumi terjadi. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung merasa perlu membuat tanda jalur evakuasi tsunami di daerah rawan tersebut.

“Tahun depan sudah harus dibuat,” kata Wali Kota Bandar Lampung Herman HN kepada wartawan seuai Pelantikan anggota DPRD pengganti antarwaktu di DPRD Bandar Lampung, Senin (5/11).

Herman menyatakan, tanda jalur evakuasi tsunami di wilayah dekat perairan Teluk Lampung menjadi sangat penting dan prioritas. Menurut dia, rencana pembuatan dan pemasangan tanda jalur evakuasi tsunami tersebut diprioritaskan di daerah yang rawan.

Daerah yang rawan terjadinya gelombang tsunami karena berada di bibir pantai Teluk Lampung yakni di Pajang, Bumi Waras, Telukbetung Selatan, dan Telukbetung Timur, kemudian daerah lainnya sepanjang pantai teluk yang masuk wilayah Kota Bandar Lampung.

Pemantauan Republika.co.id di kawasan Telukbetung, Senin (5/11), tanda penunjuk jalur evakuasi ke tempat yang lebih tinggi terlihat berada di depan Mapolda Lampung dan Pasar Cimeng. Selebihnya, kawasan Telukbetung masih minim tanda jalur evakuasi. Padahal, daerah tersebut rawan terjadinya gelombang tsunami, apalagi bila terjadi pada malam hari.

Herman menyatakan, saat ini sudah terpasang tanda jalur evakuasi dengan penunjuk arah ke tempat yang lebih tinggi. Masyarakat dapat memanfaatkan tanda jalur tersebut bila terjadi gempa bumi yang disertai gelombang tsunami. Penunjuk jalur evakuasi tersebut, harap dia, dapat dimanfaatkan masyarakat yang bermukim dengan laut.

Asri (38 tahun), warga Bumi Waras mengaku belum pernah melihat adanya tanda jalur evakuasi tsunami di wilayahnya. Padahal, ungkap dia, tanda jalur evakuasi tersebut sangat penting dan harus dibuat dengan besar agar kelihatan masyarakat. “Di tempat saya tinggal tidak ada tanda jalur evakuasi itu. Saya pernah lihat di depan polda saja,” ujar pegawai satpam di kantor pegadaian tersebut.

Ia berharap Pemkot Bandar Lampung segera memasang tanda jalur evakuasi di berbagai tempat yang rawan terjadinya gelombang tsunami. Selain itu, ujar dia, pemerintah harus rajin memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan antisipasi terjadinya bencana banjir, gempa bumi, dan gelombang tsunami. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement