REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Seorang pria dituding pelaku penculikan anak babak belur di dipukuli warga Griya Toa Permai, kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Depok, Ahad (4/11). Setelah diselidiki ternyata korban adalah penderita gangguan jiwa.
"Ada informasi seorang pria penculik anak dipukuli massa yang diamankan warga dan diserahkan ke kami dalam kondisi babak belur. Setelah kami periksa, baru diketahui kalau pria tersebut mengalami gangguan jiwa," ujar Kapolsek Sukmajaya, Depok, Kompol I Gusti N. Bronet, Senin (5/11).
Menurut Bronet, pihaknya sudah lakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan terhadap pria tersebut. "Kami juga telah meminta keterangan saksi-saksi, hasilnya tidak ada indikasi yang mengarah pada kasus penculikan anak," terangnya.
Kapolresta Depok, Kombes Pol Didik Sughiarto menjelaskan, polisi memperoleh informasi mengenai kasus dugaan penculikan anak tersebut, ketika seorang warga setempat sempat melihat pria menunjukkan gerak-gerik mencurigakan.
Saksi ini melihat terduga, menggendong sesuatu. Ia lalu bertanya kepada yang bersangkutan, "kamu mau kemana?" Kemudian pria itu menjawab "Mau bawa anak ke danau," jelasnya.
Baca juga, Polisi Tangkap Lagi 2 Tersangka Hoaks Penculikan Anak.
Menurutnya, saksi yang kemungkinan sering mendengar isu mengenai penculikan anak semakin curiga lalu menanyai pria tersebut lebih detail. Warga yang melihat langsung berbondong-bondong datang namun beruntung saksi langsung berkoordinasi dengan anggota TNI setempat yang selanjutnya mengamankan pria tersebut.
"Selama dilakukan interogasi oleh polisi, pria tersebut selalu memberikan jawaban uang berubah-ubah, seperi orang stres. Berdasarkan beberapa saksi juga yang telah dikumpulkan, diketahui terduga saat itu tengah menggendong anak kucing. Jadi, bukan menculik anak, ternyata yang dibawanya itu anak kucing," jelas Didik.
Dia menegaskan, meski disimpulkan tidak ada penculikan pihaknya masih menyelidiki identitas pria tersebut. "Kami akan cari tahu latar belakangnya dan pria tersebut kami bawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk observasi psikologis dan kejiwaannya," tegas Didik.
Selanjutnya, Didik membenarkan isu mengenai aksi penculikan anak tengah berkembang terutama di Kota Depok. Ia mengimbau warga agar tetap tenang namun selalu waspada.
"Apabila, ada info-info seperti ini (penculikan anak), sebaiknya jangan langsung di share di media sosial (medsos) karena hanya akan membuat gaduh. Lebih baik, mencari kebenarannya terlebih dahulu," imbaunya.
Didik juga menegaskan apabila masyarakat menemukan seseorang dengan gerak gerik mencurigakan jangan asal main hakim sendiri. Masyarakat, dipersilahkan mengakses aplikasi Halo Polisi dan Panic Button yang akan ditanggapi secara cepat oleh kepolisian.
"Bila ada yang mencurigakan langsung laporkan kepada pihak kepolisian, jangan main hakim sendiri karena itu merupakan pelanggaran hukum yang nantinya merugikan masyarakat," ujar Didik.