Senin 05 Nov 2018 17:30 WIB

PKB: Ucapan 'Tampang Boyolali' oleh Prabowo Lukai Masyarakat

Prabowo menyatakan ucapannya soal 'tampang Boyolali' hanyalah candaan.

[ilustrasi] Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dari atas mobil menyapa pendukungnya seusai berziarah di makam Gubernur Soerjo dan bertemu kader serta relawan di Magetan, Jawa Timur, Rabu (31/10/2018).
Foto: Antara/Siswowidodo
[ilustrasi] Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dari atas mobil menyapa pendukungnya seusai berziarah di makam Gubernur Soerjo dan bertemu kader serta relawan di Magetan, Jawa Timur, Rabu (31/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding menilai pernyataan calon presiden (capres) RI, Prabowo Subianto terkait dengan "tampang Boyolali" melukai masyarakat, khususnya warga Boyolali. Sehingga menurutnya, ucapan Prabowo itu tidak layak dianggap sebagai candaan.

"Apa yang terjadi di Boyolali itu merupakan pernyataan yang melukai masyarakat. Kalau dianggap bercanda, tidak pantas bahan candaan menggunakan fisik," kata Karding di Jakarta, Senin (5/11).

Karding mengatakan, bahwa pernyataan Prabowo itu menjadi pelajaran bagi masyarakat, agar jangan biasakan berkampanye dan bercanda menggunakan simbol-simbol fisik, termasuk menyinggung ras. Menurut dia, Prabowo sebagai capres harus menghindari pernyataan-pernyataan yang mengarah menyinggung fisik.

"Andaikan itu misalnya katakanlah dianggap bercanda, 'kan bercanda tidak baik dan tidak patut gunakan fisik sebagai bahan candaan karena itu termasuk bullying," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan bahwa pidato Prabowo saat meresmikan Kantor Badan Pemenangan Prabowo/Sandi di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10), harus dilihat secara utuh dan tidak ada nada yang bertujuan menghina masyarakat Boyolali. Menurut dia, video yang beredar di media sosial terkait dengan pidato Prabowo itu hanya sepotong-potong sehingga pihaknya akan melaporkan kepada pihak kepolisian karena menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.

"Kalau diikuti secara tuntas dari awal hingga akhir ketika Prabowo mempersilakan Zulkifli Hasan pidato, itu sangat bagus isinya," katanya.

Prabowo di hadapan pendukungnya, Selasa (30/10), melontarkan ucapan bahwa warga Boyolali tidak bisa masuk hotel mewah sehingga mereka bisa saja diusir karena "tampang Boyolali"-nya. Dalam salah satu bagian dalam pidatonya, Prabowo membicarakan mengenai belum sejahteranya masyarakat sehingga memberi perumpamaan tampang Boyolali yang belum pernah masuk hotel mewah.

"Kalian kalau masuk mungkin kalian diusir karena tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian, ya, tampang-tampang orang Boyolali," ujar Prabowo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement