Senin 05 Nov 2018 16:29 WIB

Soal Teknis Pemakaman, RS Polri Serahkan ke Keluarga Korban

Tak semua korban ditemukan dengan giginya.

Rep: Muslim AR/ Red: Muhammad Hafil
Petugas cargo dibantu anggota TNI membawa peti jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 Chandra Kirana setibanya diterminal cargo Bandara Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (3/11/2018).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Petugas cargo dibantu anggota TNI membawa peti jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 Chandra Kirana setibanya diterminal cargo Bandara Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (3/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat jati telah berhasil mengidentifikasi 14 korban jatuhnya pesawat Lion Air register PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa barat. Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Edy Purnomo menjelaskan, meski 14 jenazah tersebut sudah teridentifikasi, masih ada kemungkinan bagian tubuh korban yang belum ditemukan.

Namun, bagian tubuh tersebut, kata Edy bukanlah bagian tubuh dalam persentase yang besar. Pihaknya tidak bisa menunggu semua bagian tubuh jenazah lengkap seperti sedia kala. Ia menerangkan, bagian tubuh yang dimaksud adalah bagian-bagian tubuh kecil.

"Misalnya gigi korban, tidak semua korban lengkap ditemukan dengan giginya," jelas Edy pada Republika.co.id usai melakukan konfrensi pers di posko DVI RS Polri Kramat jati, Senin (5/11).

Ia menyatakan, bagian tubuh kecil serupa itu jika harus ditunggu, bisa memakan waktu yang lama, sementara ia harus berkejaran dengan waktu pembusukan jenazah. Meskipun bagian tubuh dalam potongan kecil serupa gigi dan hal lainnnya, Edy sudah menginformasikan pada keluarga korban bahwa jika ditemukan bagian tersebut, pihaknya akan langsung memberitahu dan memberikannya.

"Jadi memang sudah ada yang teridentifikasi di awal, tapi pencarian masih ada, apabila ada body part lagi atau tambahan kami akan hubungi pihak keluarga," kata Edy kepada wartawan.

Setelah diberitahu, pihak RS Polri menyerahkan sepenuhnya kepada keluarga korban apakah akan dimakamkan kembali atau ada keputusan lainnya dari pihak keluarga korban pesawat dengan nomor penerbangan JT 610 tersebut.

"Tergantung keputusan keluarga, mau diambil atau nanti mau dimakamkan atau diserahkan ke RS Polri dan bagaimana lebih lanjut itu keputusan keluarga," jelas Edy.

14 orang yang jenazahnya telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan ke keluarga adalah Dodi Junaidi, janry Efryanto Sianturi, Harwinoko, Karmin, Muhammad Nasir, Verian Utama, Endang sri bagus nita, Wahyu Susilo, Rohmanir Pandi Sagala, Jannatun Cintya Dewi, Mony, Candra Kirana, Hizkia Jorry Saroinsong dan Fauzan Azima.

Pesawat Lion Air tujuan bandara Depati Amir, Pangkalpinang jatuh setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, pesawat itu hilang kontak setelah mengudara selama 13 menit. Pilot sempat meminta Return To Base, karena mengalami kendala teknis. Belum sempat kembali ke bandara, pesawat tersebut dinyatakan jatuh di. 188 orang diduga kuat meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat murah meriah itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement