Senin 05 Nov 2018 00:01 WIB

Kemana Anak-Anak Depok Bermain?

Depok menargetkan 48 taman dibangun pada 2019.

Gita Amanda
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Gita Amanda*

Depok dikenal mengusung tagline Kota Ramah Anak. Namun kemana perginya anak-anak Depok saat weekend?

Mal mungkin jawaban paling umum didapat. Buat warga Depok menemukan mal memang tak sulit. Bayangkan saja di sepanjang jalan Margonda Raya, ada setidaknya empat pusat perbelanjaan atau mal yang bisa ditemui.

Belum lagi mal baru yang terletak di Jalan Juanda. Masing-masing mal menyuguhkan tempat bermain alias playground untuk anak-anak. Ini yang kerap jadi tujuan warga Depok berakhir pekan.

Ada juga beberapa tempat wisata non-mal di Depok seperti waterpark atau wisata edukasi anak. Namun sayangnya baik mal maupun tempat wisata itu semua membutuhkan biaya.

Orang tua di Depok harus merogoh kocek mereka demi mengajak anak-anak bermain di akhir pekan. Sebagai kota dengan predikat ''Ramah Anak'', tentu Depok diharapkan tak hanya menyuguhkan tempat wisata berbayar.

Semestinya Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) dapat ditemui dengan mudah di kota ini. Agustus lalu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok, Etty Suryahati mengatakan Depok menargetkan 48 taman dibangun pada 2019.

Tahun 2017 lalu tercatat, Depok telah berhasil membangun 21 taman di 11 kecamatan. Katanya, Depok punya mimpi menghadirkan taman di setiap RW yang ada di Kota Belimbing tersebut.

Demi mewujudkan Kota Ramah Anak ini pun, Pemerintah Kota (Pemkot) sedang gencar melakukan pembangunan alun-alun Kota Depok. Alun-alun tersebut digadang-gadang bukan hanya sebagai ruang terbuka hijau, tapi juga ruang publik ramah anak dan lansia.

Penerapan pembangunan RPTRA sudah dilakukan tetangga Depok, yakni DKI Jakarta. DKI telah berhasil membangun RPTRA di masing-masing wilayahnya, mulai dari Jakarta Pusat, Selatan, Utara, Timur, Barat dan Kepulauan Seribu.

Semoga saja akan banyak RPTRA juga dibangun di Depok. Syukur-syukur area terbuka hijau itu layaknya di kota-kota negara maju lengkap dengan fasilitas permainan untuk anak. Sehingga anak-anak bisa bermain sambil menghirup udara segar.

Sense of belonging

Jika suatu hari nanti Pemkot Depok berhasil mewujudkan mimpi untuk mendirikan Ruang Terbuka Hijau atau lebih bagus lagi RPTRA di masing-masing RW, diharapkan masyarakat juga memiliki sense of belonging terhadap fasilitas publik ini. Sebab rasa ini yang kerap kali kurang dimiliki warga.

Hasilnya, tak sedikit fasilitas umum yang ujung-ujungnya rusak atau terbengkalai. Karena warga hanya mau memakai tanpa mau merawatnya.

Padahal jika warga juga mau merawat selain sekadar memakainya, ''umur'' ruang-ruang publik dan fasilitasnya ini pasti akan lebih lama. Jangan sampai, seperti yang sudah-sudah. Sejumlah fasilitas publik digunakan ''habis-habisan'' tanpa dirawat. Alhasil dalam dua tiga bulan, fasilitas tersebut rontok satu-per satu.

Semoga ke depan anak-anak di Indonesia dan di Depok khususnya, bisa menikmati playground alias ruang terbuka untuk anak yang layak, aman dan nyaman di setiap sudut kota. Dan gratis tentunya.

*) Penulis adalah redaktur Republika.co.id

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement