Ahad 04 Nov 2018 21:27 WIB

BMKG: Sumbar, Bengkulu, dan Jambi Rawan Banjir dan Longsor

Tren peningkata hujan terjadi November-Desember.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nashih Nashrullah
Banjir kanal di Kota Padang meluap akibat hujan deras terus mengguyur wilayah ini sejak Jumat (2/11) siang. Akibatnya, satu unit rumah roboh dan ratusan rumah lainnya terendam air.
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Banjir kanal di Kota Padang meluap akibat hujan deras terus mengguyur wilayah ini sejak Jumat (2/11) siang. Akibatnya, satu unit rumah roboh dan ratusan rumah lainnya terendam air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan daerah-daerah seperti Sumatra Barat (Sumbar), Bengkulu, dan Jambi merupakan wilayah langganan banjir dan longsor karena mengalami curah hujan tinggi. 

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) BMKG Indonesia, Hary Djatmiko mengatakan, di daerah-daerah yang saat ini dilanda genangan atau banjir bandang merupakan daerah-daerah yang diprediksi curah hujannya tinggi hingga sangat tinggi. 

"Curah hujannya berturut-turut didominasi hujan intensitas sedang hingga lebat," ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (4/11).

Apalagi, kata dia, daerah-daerah itu merupakan dataran rendah, di daerah bantaran kali atau sungai yang membuat terjadinya genangan. Sementara banjir dan longsor terjadi di daerah perbukitan. 

Dia memperingatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat lebih dari tiga hari di daerah tersebut bisa  memicu genangan, banjir, hingga longsor. 

Dia menyebutkan, di wilayah-wilayah selatan khatulistiwa secara bertahap selama November-Desember hingga Januari mendatang mengalami tren peningkatan intensitas hujan. 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, identitas korban Jiwa yaitu Jihan (5 tahun) yang meninggal dunia karena terbawa arus air dekat mesjid Nurul Hidayah RT 01 Rw 04 Jarwai Simpang Empat Bungus. 

"Kemudian korban jiwa kedua yaitu Pasilah Azam (2) kondisi meninggal dunia karena diserat arus selokan di depan PT  Sampoerna Jl. Perdana RT. 02 RW. 06 Aia Pacah Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto," ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (4/11).

Tak hanya korban meninggal, dia menyebut warga yang terdampak sebanyak 240 KK di Kecamatan Bungus Teluk Kabung tepatnya di Perumnas Alai RW 08 karena ketinggian air 90 cm, RW 04 dan RW 05 dekat kantor lurah dengan ketinggian air 80-100 cm. 

"Kemudian banjir di Bungus Timur, Lubuk Hitam Cindangkir menyebabkan satu Unit jembatan putus," katanya.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement