Ahad 04 Nov 2018 18:59 WIB

Kaum Milenial Berbicara Keadilan Sosial

Mereka menilai perlu ada keadilan pendapatan yangmerata.

Keadilan (ilustrasi).
Foto: ehow.com
Keadilan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 40 orang kaum muda atau milenial terpilih yang sebagian besarnya aktivis mahasiswa berkumpul di kegiatan Pelatihan Juru Bicara Pancasila sesi ke-15 yang dihelat oleh Komunitas Bela Indonesia di Raffles City Hotel, Bengkulu, selama empat hari tiga malam, mulai Jumat (2/11) hingga Senin (5/11).

Forum diskusi tentang berbagai persoalan yang ada di Bengkulu menjadi rangkaian inti di kegiatan hari pertama. Forum ini mendorong peserta untuk menyuarakan keluh kesah mereka tentang isu-isu yang terjadi hari ini di lingkungan tempat tinggalnya.

Salah satu persoalan yang menjadi perhatian mayoritas peserta adalah tentang keadilan dan kesejahteraan yang masih belum merata. Mereka melihat bahwa tindak kriminal dan konflik yang mengancam keamanan di Bengkulu masih sering terjadi dan hal ini sangat berkaitan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.

“Pemerintah harus lebih mengupayakan pemerataan ekonomi sehingga masalah konflik, korupsi dan kriminalitas dapat ditekan serendah mungkin,” kata salah satu peserta. 

Di samping itu, peserta juga mengangkat pengamalan Pancasila sebagai jalan tengah atas berbagai persoalan yang ada. Diperkuat lagi oleh A. Hairul Umam, fasilitator pelatihan yang mengampanyeka semangat pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian juga penting, sehingga bisa mengonter berbagai tindak kriminal.  

Ada satu buku penting yang dibagikan ke tiap peserta pelatihan, yakni berjudul Rumah Bersama Kita Bernama Indonesia.  yang ditulis oleh Denny JA dan Tim. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa selama 13 tahun terakhir, dukungan warga terhadap Pancasila menurun sekitar 10 persen. 

“Salah satu tugas utama Jubir Pancasila ini adalah memastikan bahwa gagasan Indonesia sebagai rumah bersama menjadi kesadaran kolektif bagi masyarakat, khususnya di masyarakat Bengkulu,” jelas Umam.

Suara para peserta Jubir Pancasila, lanjut Umam, diharapkan menjadi salah satu suara dari Bengkulu untuk Indonesia yang lebih baik. Karena itu, kesadaran untuk menumbuhkan dan menguatkan Pancasila sebagai ideologi tidak bisa hanya menjadi ranah pemerintah. Indonesia sebagai rumah bersama harus dirawat oleh semua elemen bangsa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement