REPUBLIKA.CO.IDJAKARTA -- Pada Pilpres 2014 lalu, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla kalah di beberapa provinsi seperti di Banten, Jawa Barat, NTB, dan Sumatra Barat. Provinsi-provinsi itu dulunya dimenangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Namun, menjelang Pilpres 2019 kali ini, calon wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, mengklaim sudah berhasil merebut kemenangan di Banten, yang merupakan tempat asalnya.
"Kalau menurut LSI itu sudah menang, dulu memang kalah. Tapi menangnya masih tipis," ujar Kiai Ma'ruf kepada wartawan saat menghadiri "Mudzakarah Alim Ulama" di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Ahad (4/11).
Berdasarkan pengamatannya di media, menurut Kiai Ma'ruf, kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf di Banten memang belum signifikan. Tapi, Kiai Ma'ruf yakin ke depannya bisa menarik suara masyarakat Banten.
"Hari ini kalau saya baca di media itu, menang tapi nol koma untuk hari ini, besok kita bikin lebih besar, lebih besar lagi," ucapnya.
Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Banten Jokowi-Ma'ruf, Asep Rahmatullah, mengatakan posisi Kiai Ma'ruf sebagai putra asli Banten akan berperan penting dalam mendulang suara. Menurut dia, pihaknya sudah melakukan pendekatan ke setiap tokoh masyarakat dan pesantren.
TKD juga sudah bergerak dengan kekuatan seluruh tokoh dan para kiai, serta ulama beserta santri dan santriwati. Gerakan itu dilakukan untuk mengangkat lumbung suara pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Seperti diberitakan Republika.co.id sebelumnya, Asep mengakui pada Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 suara Jokowi memang kalah dari Prabowo Subianto di Banten. Namun, ia yakin 2019 Jokowi bersama Kiai Ma'ruf akan unggul.
"Saya target sebagai 65 sampai 70 persen tercapai. Hanya kita tinggal bagaimana terus bekerja dan bergerak," kata dia di Serang, Banten, Sabtu (3/11).