REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit (RS) Polri merilis tiga jenazah penumpang pesawat Lion Air JT-610 PK-LQP yang teridentifikasi, Sabtu (3/11), Jakarta. Dengan demikian, hingga kini, sudah tujuh jenazah yang berhasil diidentifikasi.
“Tiga jenazah yang berhasil teridentifikasi ditemukan kecocokkan profilnya dengan metode sidik jari, medis, dan properti,” kata Kepala Tim DVI Lisda Cancer, Sabtu.
Tiga jenazah tersebut atas nama:
- Endang Sri Bagusnita, perempuan, usia 20 tahun, dan merupakan warga Tangerang. Metode yang digunakan Tim DVI adalah melalui sidik jari dan medis.
- Wahyu Susilo, laki-laki, usia 31 tahun, warga asal Trucuk, Klaten. Metode yang digunakan Tim DVI melalui sidik jari, medis, dan properti berupa jaket.
- Fauzan Azima, laki-laki, usia 25 tahun, warga Guguak Lima Puluh Kota, Sumatra Barat. Metode yang digunakan Tim DVI melalui sidik jari dan medis.
Menurutnya, alasan mengapa hasil identifikasi hingga saat ini masih minim adalah karena kondisi jenazah yang ditemukan minim informasi. Sehingga, tak banyak petunjuk yang bisa didapat Tim DVI dari bagian tubuh jenazah.
"Kondisi bagian tubuh jenazah tidak banyak memberi kami (Tim DVI) informasi," ujarnya.
Wakarumkit RS Polri Kombes Pol Heriyanto menilai, munculnya hasil identifikasi jenazah melalui beberapa metode baik primer maupun sekunder yang ada, menunjukkan bahwa kerja Tim DVI benar-benar komprehensif dan sesuai data dan analisa forensik.
Seperti diketahui, pesawat Lion Air JT-610 PK-LQP jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin (29/11), lalu. Dari data manifes pesawat, terdapat 189 orang yang ikut dalam penerbangan itu, terdiri dari penumpang dan kru. Hingga saat ini belum ditemukan sebab pasti peristiwa nahas tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika