REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah kasus percobaan penculikan anak SD gagal pada akhir Oktober lalu, ibu-ibu mulai resah dengan kabar penculikan anak yang telah merebak di Kota Bandar Lampung, belakangan ini. Ibu-ibu mulai mengetatkan anak-anaknya, terutama yang masih sekolah di SD.
“Setelah ramai di media sosial dan terakhir kasus penculikan anak SD, saya terpaksa waspada dengan anak saya di SD dan anak saya di rumah,” kata Heni (28 tahun), warga Rajabasa Indah, Bandar Lampung, Sabtu (3/11).
Menurut dia, tak hanya dirinya sejumlah ibu-ibu lainnya juga resah dengan kabar yang merebak belakangan dari mulut ke mulut dan lewat media sosial, yang gencar memberitakan kasus penculikan anak sekolah dan anak balita. Ia mengatakan sejak berita itu menyebar ia lebih berhati-hati lagi mengantar dan menjemput anak sekolah.
Yuli, warga Kemiling lainnya juga khawatir dengan kedua anaknya yang masih SD. Sembari bekerja ia menyempatkan diri menjenguk anaknya di sekolah di waktu istirahat kerja. “Saya khawatir kalau ada yang mengincar anak saya,” tutur ibu dua anak tersebut.
Kedua anaknya yang masih di SD kelas 1 dan 3 tersebut, terpaksa diantar dan dijemput secara ketat oleh orangtuanya. Begitu juga saat keduanya mengikuti les di luar rumah. Menurutnya, sejak berita penculikan anak merebak di Lampung banyak ibu-ibu yang rela menunggu anaknya di sekolah hingga pulang.
Sebelumnya, seorang anak bersekolah di SD Negeri 2 Gedong Air, Bandar Lampung, lolos dari upaya percobaan penculikan, pada 29 Oktober lalu. Saat pulang sekolah berjalan kaki siang hari, di jalan ia menjumpai seorang perempuan bermasker membawa payung masih dilipat.
Ia berjalan dihalang-halangi dan sesekali mau menarik tangannya. Karena dipaksa, ia menggigit tangan perempuan tersebut, dan langsung kabur. Ia sempat melihat perempuan tersebut kabur menuju mobil putih kemudian pergi menghilang.
Kepala SDN 3 Gedong Air, Risa Umami membenarkan ada percobaan penculikan terhadap siswanya di jalan saat pulang sekolah. “Anak tersebut melawan lalu berhasil lolos,” katanya.
Ia berharap para orangtua untuk waspada dan sedapat mungking mengantar sekolah dan menjemputnya saat pulang sekolah. Pihak sekolah sudah mengeluarkan surat edaran agar para wali murid waspada terhadap kasus penculikan anak, dan memantau anak-anaknya baik di sekolah maupun pulang sekolah.