REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Solahuddin Uno resmi meluncurkan Gerakan Rabu Biru tingkat nasional. Gerakan tersebut merupakan bagian dari strategi untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandi.
Dalam peresmian itu turut hadir Ketua BPN, Djoko Santoso dan juga sejumlah anggota tim Koalisi Indonesia Adil Makmur (KIAM). Djoko Santoso meminta agar program tersebut tidak hanya berjalan relawan pusat saja. Gerakan strategis tersebut, kata dia, juga digarapkan dilakukan relawan di daerah-daerah. Sehingga tidak terkesan seperti programnya para artis.
"Saya sangat berharap gerakan Rabu Biru ini turun ke bawah. Kita harus menerobos ke bawah," harap Djoko Santoso, dalam sambutannya di Jalan Bambu Apus Raya, Jakarta, Jumat (2/11).
Djoko Santoso mengingat perjuangan untuk memenangkan pasangan Prabowo-Sandiaga tidaklah mudah. Selain harus bekerja keras juga harus banyak berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan.
Kemudian, dia meminta agar para relawan Prabowo-Sandiaga tidak terjebak pada gerakan elitis. "Tapi harus turun ke bawah, seperti mengadakan kegiatan sosial untuk masyarakat," tambahnya.
Karena itu, Djoko mengapresiasi Gerakan Rabu Biru yang juga sebagai gerakan sosial. Seperti mengadakan pengobatan dan bakti sosial lainnya. Baginya, hidup ini akan lebih lengkap kalau pernah memperjuangkan kepentingan yang lebih besar.
"Itu saya lihat dari wajah dan mata ibu-ibu sekalian. Hidup ini akan lebih berarti kalau kita pernah memperjuangkan kepentingan yang lebih besar dari kepentingan kita sendiri,"
Sementara itu koordinator Gerakan Rabu Biru, Vivi Susanti menyampaikan Gerakan Rabu biru ini sudah berjalan selama enam pekan dan sudah berjalan di sembilan kota. Pada akhir November nanti ditargetkan sudah berjalan di 20 sampai 25 kota di seluruh Indonesia.
Menurutnya, Gerakan Rabu Biru adalah wadah untuk para relawan dan simpatisan pendukung Prabowo-Sandi. "Sehingga kita bisa bergerak bersama-sama secara terstruktur masif dan konstruktif," terangnya.
Lanjut Vivi, untuk kegiatan yang sudah berjalan adalah setiap hari Rabu mengenakan baju biru dan bergerak ke masyarakat untuk mensosialisasikan mengenakan baju biru yang akan berujung hingga 17 April 2019 nanti. Kemudian juga di car free day, mengenakan baju biru tanpa atribut politik tanpa atribut ormas. Terakhir, Jumat berkah yaitu kita berkegiatan sosial pada hari Jumat kepanjangan dari Rabu Biru.
"Jadi di hari Rabu kita mengumpulkan dana untuk kegiatan sosial di hari Jumat berkah. Saat ini kita masih pada tahap sosialisasi, dan diharapkan nanti sudah berjalan di daerah-daerah seperti diharapkan Pak Djoko Santoso tadi," tutur Vivi.