Sabtu 03 Nov 2018 22:00 WIB

Delapan Rumah Rusak Akibat Angin Kencang di Sukabumi

BPBD Sukabumi meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Endro Yuwanto
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Cuaca angin kencang. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana angin kencang melanda Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi Jumat (3/11) lalu. Dampaknya sebanyak delapan unit rumah warga mengalami kerusakan mulai ringan hingga sedang.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana angin kencang ini terjadi pada Jumat antara pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Lokasi bencana tepatnya berada di Kampung Cimanggu RT 04, RW 02, Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.

"Data sementara ada delapan unit rumah yang mengalami kerusakan,’’ ujar Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman kepada wartawan Sabtu (3/11).

Rinciannya sebanyak enam rumah warga rusak ringan dan dua unit lainnya rusak sedang. Menurut Eka, rumah yang rusak rata-rata seperti atap yang rusak maupun tertimpa pohon yang tumbang. Dalam kejadian ini tidak ada warga yang menjadi korban jiwa.

Bencana tersebut, lanjut Eka, terjadi ketika wilayah Sukabumi diguyur hujan deras yang disertai angin kencang. Sehingga ke depan BPBD meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana karena mulai tingginya intensitas hujan akhir-akhir ini.

Sebelumnya, kata Eka, Pemerintah Kabupaten Sukabumi sudah mengantisipasi potensi bencana di musim hujan. Misalnya dengan membentuk tim kaji cepat penanganan banjir dan longsor.

Salah satu upaya yang telah dilakukan yakni pada pertengahan Oktober 2018 lalu BPBD sudah mengirim perahu ke Kecamatan Tegalbuleud. Hal ini untuk mengantisipasi potensi bencana terutama banjir.

Eka menerangkan, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk Sukabumi awal musim penghujan antara akhir Oktober dan November. Hal ini menjadi dasar bagi warga untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement