Jumat 02 Nov 2018 20:11 WIB

Pusdokkes: Hasil Pemeriksaan DNA Kemungkinan Keluar Ahad

Waktu yang digunakan untuk pemeriksaan DNA paling cepat empat hari

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi (Kiri) dan Kepala Pusdokkes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi (kanan) memberikan keterangan pers mengenai kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di RS Polri, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Foto: Antara/Bayu Satrio Wibowo
Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi (Kiri) dan Kepala Pusdokkes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi (kanan) memberikan keterangan pers mengenai kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di RS Polri, Jakarta, Selasa (30/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Laboratorium DNA Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Putut Cahyo Widodo mengatakan hasil pemeriksaan DNA penumpang Lion Air JT 610 kemungkinan akan keluar pada Ahad (4/11). Waktu pemeriksaan DNA jenazah penumpang Lion Air JT 610, menurut dia, dihitung berdasarkan perhitungan laboratorium. 

"Kemungkinan akan keluar hari Minggu, karena perhitungannya empat hari (proses di) laboratorium," ujar Putut di Jakarta, Jumat (2/11).

Baca Juga

Kombes Putut menyebutkan, jika jenazah tiba pada Senin, maka pada Selasa jenazah akan diperiksa di ruang Disaster Victim Identification (DVI).

Sedangkan waktu yang digunakan untuk pemeriksaan DNA hingga keluar hasilnya membutuhkan waktu paling cepat empat hari. "Jadi, kalau hari ini saya terima sampel seperti kantong jenazah terakhir, yang itu belum sampai ke laboratorium," ujar dia.

Kombes Putut menambahkan, setelah pemeriksaan oleh tim DVI selesai, barulah pemeriksaan DNA bisa dilaksanakan oleh timnya.

Sebelumnya, Tim DVI telah mengidentifikasi seorang wanita yang menjadi korban pesawat jatuh Lion Air bernama Jannatun Cintya Dewi (24) asal Sidoarjo Jawa Timur.

Para ahli mengidentifikasi Jannatun berdasarkan pencocokkan sidik jari tangan dengan ijazah yang diperkuat data DNA.

Pesawat terbang Boeing B-737-8 MAX Lion Air nomor penerbangan JT 610 yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, menuju Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang, Kepulauan Riau, dilaporkan telah hilang kontak pada 29 Oktober 2018 pada sekitar pukul 06.33 WIB.

Pesawat terbang nomor registrasi PK LQP dengan 189 orang di dalamnya itu dilaporkan terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 derajad 46,15 Lintang Selatan - 107 derajad 07.16 Bujur Timur.

Pesawat terbang ini berangkat pada pukul 06.10 WIB dan jika sesuai jadwal akan tiba di Pangkal Pinang pada Pukul 07.10 WIB.

Pilot pesawat terbang sempat meminta kembali ke bandara keberangkatan sebelum akhirnya hilang dari radar. Badan SAR Nasional kemudian memastikan pesawat terbang Lion Air JT 610 jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement