Kamis 01 Nov 2018 22:34 WIB

KNKT Menduga Ada Permasalahan pada Mesin Pesawat

KNKT menyebut data teknis akan diverifikasi dengan data black box

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wakil Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Haryo Satmiko (tengah) bersama Senior Investigator KNKT Ony Soerjo Wibowo (kanan) dan Kepala Sekretariat KNKT Bambang Sudaryono (kiri) memberikan keterangan pers pascakecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di Kantor KNKT, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Foto: Antara/Reno Esnir
Wakil Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Haryo Satmiko (tengah) bersama Senior Investigator KNKT Ony Soerjo Wibowo (kanan) dan Kepala Sekretariat KNKT Bambang Sudaryono (kiri) memberikan keterangan pers pascakecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di Kantor KNKT, Jakarta, Selasa (30/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga ada permasalahan pada mesin pesawat Lion Air registrasi PK-LQP pada Senin (29/10) dengan rute Jakarta-Pangkalpinang. Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko mengatakan, pihaknya telah memperoleh banyak data. 

Ia menjelaskan, data penerbangan juga telah diperoleh dari Air Navigation (Airnav) dan sumber lain. "Kami mendapatkan memang telah terjadi permasalahan (pada mesin pesawat)," kata dia saat konferensi pers di Gedung KNKT, Jakarta Pusat, Kamis (1/11). 

Baca Juga

Namun, Haryo tak mau terburu-buru menyimpulkan hal itu. Ia menegaskan, data yang lebih teknis saat ini masih terus dalam proses investigasi.

Ia mengatakan, data penerbangan itu akan diverifikasi dengan data black box yang ditemukan pada Kamis (1/11). "Akan kami periksa malam ini juga. Untuk menyimpulkan penyebab masih perlu kajian dan analisa lebih lanjut," ujar dia.

Menurut dia, saat ini KNKT masih menerima informasi yang bersifat data. Sedangkan langlah berikutnya, kata dia, dari data yang terkumpul dilakukan evaluasi dan analisis, dengan begitu baru bisa dibuat kesimpulan penyebab kecelakaan pesawat.

Dalam melakukan investigasi, KNKT juga melibatkan tim dari National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat, Boeing, Federal Aviation Administration (FAA), dan General Electric (GE). Sesuai dengan kesepakatan bersama, Amerika sebagai negara pabrikasi berkewajiban melakukan kerja sama dengan KNKT untuk melaksanakan investigasi kecelakaan pesawat ini.

"Kami sudah berbagai pogram kerja masing-masing, dan ada beberapa kelompok kerja yang sudah kami buat. Salah satunya tadi sudah ke lapanga untuk melihat serpihan dari pesawat tersebut. Kerja sama ini tujuannya adalah untuk mempercepat hasil investigasi," kata dia.

Ia mengatakan, pada laporan akhir nanti KNKT akan memberikan rekomendasi untuk perbaikan keselamatan. Rekomendasi akan ditunjukkan kepada tiga pihak, yaitu regulator Kementerian Perhubungan (Kemenhub), operator Lion Air, dan Boeing.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement