Kamis 01 Nov 2018 20:20 WIB

Emil akan Buat Aplikasi Perdagangan Online untuk Petani

Emil berharap sistem konvensional dengan tengkulak bergeser ke digital

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan pers mengenai Upah Minimum Provinsi (UMP) Jabar Tahun 2019 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/11/2018).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan pers mengenai Upah Minimum Provinsi (UMP) Jabar Tahun 2019 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (1/11/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, akan memberikan fasilitas aplikasi perdagangan daring untuk para petani, termasuk nelayan, petambak, dan peternak, di Jabar. Ridwan Kamil mengatakan, dengan menggunakan aplikasi maka mereka dapat menjual hasil panennya secara langsung dengan harga yang lebih bagus sekaligus lebih menguntungkan penjualnya.

Bahkan, ia akan mengkolaborasikan dengan sejumlah aplikasi perdagangan online terkenal."Kita juga sudah menitipkan program perdagangan digital buat petani. Jadi nanti petani bisa jual beras online, peternak bisa jual sapi secara online, kemudian petambak ikan bisa jual ikan online," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil ini seusai memimpin rapat pimpinan di Gedung Sate, Selasa (2/10).

Emil mengatakan, upaya ini untuk memotong mata rantai perdagangan konvensional yang selama ini membuat petani tradisional tidak kunjung sejahtera. Setelah diteliti, ternyata cara berdagang mereka masih menggunakan cara lama yang memiliki rantai perdagangan yang panjang.

Sistem perdagangan digital ini, kata dia, akan menggaet sejumlah perusahaan aplikasi dagang online yang sudah terkenal di Indonesia. Dengan demikian, di tangan para profesional, produk-produk pangan segar ini terpasarkan dengan maksimal.

"Nanti ini akan merevolusi keuntungan bagi petani, peternak, petambak, dan nelayan juga, kira-kira begitu. Sistem perdagangannya sedang disiapkan, jadi nanti kerja sama dengan Tokopedia atau Bukalapak, tapi jualannya adalah produk-produk pertanian," papar Emil.

Menurut Emil, produk-produk tersebut, akan dijual dalam bentuk paket. Bisa saja, koperasi pun ikut serta dalam perdagangan digital ini. Asalkan, bisa melayani pengiriman paket dalam jumlah kecil, seperti beras dua kilogram dan lainnya.

Nantinya, kata dia, ada beberapa daerah yang menjadi percontohan program ini. Di antaranya, akan dilaksanakan di kawasan pertanian yang ada di Kabupaten Tasikmalaya untuk pemasaran sayur secara digital. Untuk produk perikanan di Cirebon dan produk peternakan di Ciamis.

"Kita ingin agar sistem konvensional dengan tengkulak itu bergeser ke digital. Tengkulak boleh beli dari digital tidak masalah, yang penting petani jangan dibatasi hanya dibeli tengkulak, hasil petani bisa dibeli langsung oleh istri saya di Bandung," katanya.

Menurut Emil, dirinya sudah mencoba program tersebut saat bertugas sebagai Wali Kota Bandung. Dengan cara ini, biaya yang akan dikeluarkan hanya ongkos kirim. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement