Kamis 01 Nov 2018 17:46 WIB

Operasi Zebra Lodaya akan Digelar di Tol Cipali

Program ini dilaksanakan secara dua kali pada bulan Oktober

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
PT. Lintas Marga Sedaya (LMS) bersama Patroli Jalan Raya (PJR) Jalan Tol Cipali  melaksanakan Operasi Zebra 2018 dengan melakukan 'Operasi Speedgun' atau 'Operasi Penindakan Batas Kecepatan'.
Foto: dok. PT Lintas Marga Sedaya
PT. Lintas Marga Sedaya (LMS) bersama Patroli Jalan Raya (PJR) Jalan Tol Cipali melaksanakan Operasi Zebra 2018 dengan melakukan 'Operasi Speedgun' atau 'Operasi Penindakan Batas Kecepatan'.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasi Zebra Lodaya serentak dilaksanakan di semua wilayah di Indonesia yang dimulai pada tanggal 30 Oktober hingga 12 November 2018. Operasi Zebra yang merupakan operasi resmi yang digelar setiap tahun tersebut bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas, pelanggaran berlalu lintas, dan menyambut Operasi Lilin jelang Natal dengan Tahun Baru.

Program tersebut merupakan hasil kerja sama Department Traffic Management PT LMS dengan Patroli Jalan Raya (PJR) Jalan Tol Cipali. Program ini dilaksanakan secara dua kali di bulan Oktober yaitu tanggal 25 Oktober 2018 di KM 166 arah menuju Cirebon dan pada tanggal 31 Oktober 2018 di KM 102 arah menuju Cirebon.

Kanit PJR Tol Cipali, AKP Azis Sarifudin menjelaskan sasaran dalam Program Operasi Speedgun adalah penindakan kepada semua kendaraan yang telah melanggar batas kecepatan di jalan tol baik kecepatan minimum ataupun kecepatan maksimum, di mana batas aturan kecepatan maksimum 100 km per jam dan aturan batas kecepatan minimum 60 km per jam. 

 

“Kami tidak bosan memberikan informasi dan tindakan kepada para pengguna jalan, dan telah menjaring 99 kendaraan yang melanggar batas kecepatan di Jalan Tol Cipali selama dua kali dilaksanakan kegiatan operasi speedgu,” ungkap Aziz, Kamis (1/11).

Aziz juga menjelaskan dalam Program ini, petugas dibagi menjadi 3 tim yaitu Tim Penembak, Tim Perlambatan, dan Tim Penindakan. Masing-masing tim memiliki tugas yang berbeda.

Tim Penembak bertugas untuk membidik setiap kendaraan yang melintas dengan alat pengukur kecepatan kendaraan yang disebut speedgun, kemudian Tim Penembak memberikan laporan kepada Tim Perlambatan untuk menyeleksi kendaraan yang melanggar batas kecepatan dan langsung diarahkan ke Tim Penindakan untuk diberikan tilang.

Selain itu, General Manager Operasional PT Lintas Marga Sedaya, Suyitno menegaskan pada kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk tanggung-jawab manajemen terhadap pengguna tol Cipali.

 

“Kegiatan Operasi Speedgun ini akan rutin dan terus dilaksanakan sebagai tanggung jawab kami dalam upaya untuk mengurangi tingkat kecelakaan dan tingkat fatalitas. Kami berharap dengan dengan adanya kegiatan seperti ini dapat mengurangi kecelakaan di Jalan Tol Cipali. Kami juga memberikan penghargaan kepada pengguna jalan yang tertib mematuhi aturan batas kecepatan berupa e-Toll dan merchandise ekslusif. Jadi, tidak berupa penilangan saja,” ujar Suyitno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement