REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku tidak mau gegabah dalam menjatuhkan sanksi untuk Lion Air terkait jatuhnya pesawat JT 610 pada Senin (29/10). Pemerintah akan memutuskan segala sesuatunya dengan penuh tanggung jawab.
"Apa yang kita lakukan akan kita lakukan secara sistematis dan bertanggung jawab. Kemenhub punya alat dan untuk melakukan tindakan tertentu. Tapi saya tidak mau gegabah," kata Menhub dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/11).
Dia juga mendapat masukan, termasuk dari warganet untuk segera mengevaluasi Lion Air. Ia mengaku berterima kasih atas masukan tersebut. "Saya sangat mengerti dan terima kasih atas masukan ini, kita konsultasi ke banyak pihak, pengamat dan lainnya, sehingga tidak buru-buru," katanya.
Baca juga, Nelayan Rasakan Dentuman Keras Pesawat Lion Air Jatuh.
Menhub mengatakan, akan memfokuskan untuk pencarian korban. Karena hal itu sangat penting bagi keluarga korban.
Ia pun memercayakan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi secara profesional dan tidak memihak. "Ada dua hal yag paling mungkin adalah faktor manusia kemudian pesawatnya," katanya.
Budi mengaku belum bisa mengintervasi Lion Air selain pembebastugasan Direktur Teknik dan personel yang terlibat dalam penerbangan tersebut. "Satu hasil intervensi itu akan digabungkan dengan hasil yg diperoleh KNKT. Kami setiap malam rapat. Saya belum bisa mengatakan intervensi apa yang kita lakukan," katanya.