Kamis 01 Nov 2018 13:50 WIB

Penjelasan Polri Ambil Semua Sampel DNA Keluarga Korban

Polri telah menerima 56 kantong jenazah.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Jajaran Polri dan Inafis menyampaikan pernyataan pers bahwa telah  mengidentifikasi satu jenazah dari 48 kantong jenazah yang diterima di RS  Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/10).
Foto: Republika/Umar Mukhtar
Jajaran Polri dan Inafis menyampaikan pernyataan pers bahwa telah mengidentifikasi satu jenazah dari 48 kantong jenazah yang diterima di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim DVI Rumah Sakit (RS) Polri terus mengumpulkan data guna keperluan identifikasi body part korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Kepala RS Polri, Kombes Pol Musyafak mengatakan dari 189 dari anggota keluarga penumpang pesawat Lion Air JT 610 belum semuanya dilakukan pengambilan sampel DNA. masih ada 37 anggota keluarga yang belum dilakukan pengambilan sampel DNA.

Menurut Musyafak, hal tersebut dikarenakan terdapat anggota keluarga yang datang melapor tak mengajak serta anggota keluarga yang langsung memiliki ikatan darah dengan korban.

"Dari 189 ini yg bisa kami Abil sampel berjumlah 152 jadi masih ada 37 anggota keluarga yg belum kita ambil sampel, karena yang lapor tidak ajak orang tua atau anak korban," kata Musyafak pada Kamis (1/11).

Sementara itu RS Polri telah menerima 56 kantong jenazah berisi body part korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Di mana, delapan kantong jenazah baru diterima RS Polri pada Rabu (31/10). Musyafak mengatakan dari kantong jenazah yang berada di RS Polri itu berisi sebanyak 238 body part dari korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Lebih lanjut Musyafak mengatakan untuk membantu pemulihan psikis keluarga korban, pihaknya menurunkan 20 psikolog dari Biro Psikologi Mabes Polri dan TNI. Hingga saat ini terdapat 53 keluarga yang telah mendapatkan pendampingan psikis.

"Hari ini diperiksa dari 8 kantung jenazah, sore akan di rekonsilias. Untuk hasil pemeriksaan tiap hari kita akan rilis apakah ada yang teridentifikasi atau tidak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement