Kamis 01 Nov 2018 13:22 WIB

Tim DVI Sudah Ambil 152 Sampel Data Antemortem

Hingga pagi tadi tim DVI sudah memeriksa sebanyak 56 kantong jenazah

Anggota DVI Antemortem Biddokkes Polda Kepulauan Bangka Belitung melakukan pengambilan data antemortem keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di posko Crisis Center di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Selasa (30/10/2018).
Foto: Antara/Ananta Kala
Anggota DVI Antemortem Biddokkes Polda Kepulauan Bangka Belitung melakukan pengambilan data antemortem keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di posko Crisis Center di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Selasa (30/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Disaster Victim Identificafion (DVI) Polri telah mengambil 152 sampel antemortem dari keluarga korban musibah pesawat Lion Air JT 610. Sedangkan 37 keluarga korban lainnya belum dapat diambil sampelnya.

"Jumlah 189 data yang diduga korban, jadi ada 37 anggota keluarga yang belum bisa diambil sampelnya, karena tidak dibawa orang tua dan anak korban," kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Raden Said Sukanto, Kombes Polisi Musyafak saat konferensi pers di RS Polri, Jakarta Timur, Kamis (1/11).

Jumlah tersebut, menurut Kombes Musyafak, ada peningkatan. "Karena pada hari Rabu data dari keluarga korban yang melapor sebanyak 191, pada hari Kamis ada tambahan 21 laporan," ujarnya.

Dari post mortem kemarin, ungkap Kombes Musyafak, sudah ada 48 kantong jenazah, dan sampai tadi pagi bertambah delapan. "Pagi ini jadi kami periksa delapan kantong jenazah lagi. Jadi total 56 kantong jenazah," kata Kombes Musyafak.

Dari 56 kantong jenazah yang sudah diambil sampel DNA ada 238 body part. Proses pengambilan DNA bisa di Bangka Belitung dan di RS Polri.

"Kita buka posko di sana (Babel), kalau di Surabaya ada juga kita bisa buka disana. Kita berikan upaya pelayanan terbaik untuk memudahkan keluarga," kata Musyafak.

Pesawat Lion Air JT 610 mengalami kecelakaan dan jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10), setelah sebelumnya hilang kontak selama tiga jam sejak pukul 06:33 WIB.

Hingga tanggal 31 Oktober, baru satu korban yang teridentifikasi yakni atas nama Jannatun Cintya Dewi kelahiran Sidoarjo 12 September 1994 dan beralamat di Dusun Prumpon Rt 001 Rw 001 Kecamatan Sukodono Jawa Timur yang merupakan anak ketiga dari Ibu Surtiyem dan Bambang Supriyadi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement