Kamis 01 Nov 2018 13:13 WIB

KNKT: Secara Kasat Mata Itu Kotak Hitam JT610

Bagian kotak hitam yang sudah ditemukan adalah FDR

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono. (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono memastikan kalau kotak yang ditemukan oleh Kapal Baruna Jaya I adalah kotak hitam dari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh. Pesawat Lion Ait JT 610 jatuh di perairan Karawang, pada Senin (29/10) lalu.

"Ya secara kasat mata itu black box dari Lion Air," kata Soerjanto di Posko JCTI, Tangjung Priok, Kamis (1/11).

Meski demikian, Soerjanto menyebut temuan satu kotak hitam belum bisa memenuhi kebutuhan investigasi KNKT terkait sebab jatuhnya pesawat yang sebelumnya hendak terbang dari Jakarta ke Pangkal Pinang itu.

Untuk diketahui, kotak hitam terbagi menjadi dua yakni Cockpit Voice Recorders (CVR) dan Flight Data Recorders (FDR). Saat ini pihaknya juga belum bisa memastikan kotak hitam yang ada di Kapal Baruna Jaya I adalah CVR atau FDR.

"Kami belum tahu itu yang mana. Tapi untuk investigasi harus dua," kata dia.

Dia juga belum bisa memastikan apakah sinyal kotak hitam kedua sudah ditemukan atau belum. "Nanti saya coba cek lagi," ucap dia.

Tim penyelam TNI AL telah menemukan  benda yang diduga kuat sebagai kotak hitam (black box) dari pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Benda yang merekam suara terakhir di pesawat sebelum jatuh itu ditemukan di kedalaman 30 meter lewat alat Remotely Operated Vehicle (ROV) yang dimiliki kapal Baruna Jaya I.

Awalnya ROV menemukan serpihan badan pesawat dan sebuah syal yang diduga milik korban. Petugas kemudian membawa ping locater untuk menangkap sinyal 'beep' dari kotak hitam tersebut.

Setelah diangkut dari dasar laut tim langsung membawa benda yang diduga kotak hitam itu ke Kapal Baruna Jaya I. Sementara penyelam terus melakukan pencarian serpihan lain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement