REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Personel Badan SAR Nasional Posko Pantai Tanjung Pakis, Kabupaten Karawang Jawa Barat mengerahkan 10 tim penyisir permukaan laut untuk mencari korban hilang Pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610, Kamis (1/11) pagi.
"Pada hari keempat ini, personel Posko taktis Basarnas menurunkan 10 tim berperahu karet dalam dua rit dan standby di perahu lainnya," kata Humas SAR Bandung, Joshua Banjarnahor, di Karawang.
Menurut Joshua, indikator suara 'ping' yang diduga berasal dari kotak hitam pesawat yang hilang bukan menjadi satu-satunya area penyisiran yang akan dilakukan timnya. Menurut dia, bunyi 'ping' itu disampaikan alat pendeteksi suara underwater locator beacon (ULB) yang diduga dipancarkan dari satu koordinat perairan Tanjung Karawang.
Namun pihaknya akan tetap fokus pada pencarian di titik lainnya sesuai dengan pembagian tugas kepada masing-masing tim. Tim SAR Posko Taktis tersebut dikerahkan untuk memantau elemen penting yang mengapung di permukaan air laut berkaitan dengan pesawat hilang.
"Ada sejumlah koordinat kita sisir dengan beberapa unsur terkait seperti TNI, Polri dan nelayan. Mereka sisir di koordinat yang telah ditentukan," ujar Joshua. Sebanyak dua dari 10 personel berperahu karet dikerahkan menuju perairan Indramayu.