Kamis 01 Nov 2018 06:47 WIB

Karawang Sediakan Dapur Umum untuk Tim Pencari Lion Air

Petugas di dapur umum merupakan gabungan dari berbagai elemen.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Friska Yolanda
Keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang berjalan usai mencari barang milik kerabatnya di Posko Evakuasi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang berjalan usai mencari barang milik kerabatnya di Posko Evakuasi Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemkab Karawang membuka dapur umum untuk membantu logistik tim gabungan pencari pesawat Lion Air JT-610 di perairan Tanjung Karawang. Dapur umum melayani kebutuhan makan tim dibuka di posko yang berada di pesisir Pantai Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Karawang, Setyadarma, mengatakan, dana sebesar Rp 20 juta disiapkan untuk kebutuhan dapur umum. Dana tersebut bersumber dari APBD Karawang "Petugas di dapur umum merupakan gabungan dari berbagai elemen. Seperti, ibu-ibu PKK dan Tagana," ujarnya, kemarin.

Dalam sehari, lanjut Setyadarma, dapur umum menyediakan tiga kali makan. Satu kali makan, dapur umum menyiapkan sedikitnya 1.500 bungkus nasi. "Dapur umum ini, akan siaga sampai masa pencarian berakhir," ujarnya. 

Pencarian korban dan badan pesawat JT-610 masih terus dilakukan. Satu korban sudah diidentifikasi atas nama Jannatun Chyntia Dewi. Jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga. Penyerahan jenazah tersebut diurus oleh pihak maskapai Lion Air.

Kepala Pusat Inafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto menuturkan almarhumah lahir di Sidoarjo, Jawa Timur, pada tanggal 12 September 1994. Alamatnya yakni di Dusun Prumpon, RT 1 RW 1, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur. Statusnya sebagai pelajar dan belum menikah.

Jannatun adalah anak ketiga dari pasangan Bambang Supriadi dan Surtiyem. Jenazahnya diketahui identitasnya dengan menggunakan motode identifikasi primer yakni sidik jari, odontokram, dan beberapa lainnya. Untuk jenazah Jannatun, tim inafis mengetahui identitasnya dengan mengandalkan data sidik jari.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement