Rabu 31 Oct 2018 22:15 WIB

Panglima TNI Dengar Suara 'Ping' dari Kotak Hitam

Suara sinyal diduga dari kotak hitam JT601 terdengar jelas

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Hazliansyah
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi Kepala Basarnas Marsekal Madya M. Syaugi memberikan keterangan usai meninjau lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto didampingi Kepala Basarnas Marsekal Madya M. Syaugi memberikan keterangan usai meninjau lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku mendengar sendiri suara ping dari dua kotak hitam diduga milik pesawat Lion Air JT 610 yang diduga jatuh di Perairan Karawang, Laut Jawa, Jawa Barat. Menurut dia, suara ping tersebut terdengar semakin dekat dan semakin kencang saat dilakukan pengecekan.

"Tadi baru kita menemukan suara 'ping' dari black box (kotak hitam). Black box ada dua, jadi bunyi pingnya ada dua. Saya dengarkan langsung dengan Kabasarnas dengan menggunakan alat (milik) KNKT," ungkap Hadi di Jakarta, Rabu (31/10).

Baca Juga

Hadi menjelaskan, volume bunyi ping dari kedua kotak hitam itu berbeda. Di mana satu kotak hitam berbunyi dengan jelas, sedangkan satu kotak hitam lainnya terdengar kecil.

Mungkin, kata dia, kotak hitam yang tidak begitu terdengar tertutup dengan pasir atau benda lainnya. Dia menerangkan, suara ping dari kotak hitam dapat berbunyi hingga 90 hari sejak menyala.

"Tapi yang jelas suara itu ada, sifatnya semakin dekat, semakin kencang," ujar mantan Kepala Staf Angkatan Udara tersebut.

Dia menerangkan, kapal yang digunakan untuk melakukan pengecekan di dasar laut terus bergoyang karena belum menurunkan jangkar. Karena itu, tim gabungan SAR meminta izin kepada pihak Pertamina untuk menurunkan jangkar di daerah yang aman dan tidak terdapat pipa-pipa di sekitarnya.

"Supaya kapalnya diam. Setelah diam diturunkan ROV, setelah ROV melihat barang tersebut, penyelamnya turun, itu mekanismenya," ujar dia.

Di samping itu, tim gabungan SAR telah melihat dan menemukan barang-barang penumpang di dasar lautan. Diyakini, bagian-bagian pesawat yang besar berada di sekitar barang-barang tersebut.

"Kita sudah bisa mlihat dan menemukan hal-hal yang berkaitan dengan barang-barang penumpang. Apakah itu life jacket, celana, ada baju, ada lain-lain banyak tadi. Kita lihat di dasar laut, bukan di atas," ujar Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Muhammad Syaugi, di Jakarta, Rabu (31/10).

Atas dasar temuan tersebut, Syaugi merasa yakin bagian-bagian pesawat Lion Air JT 610 berada di sekotar lokasi temuan-temuan itu. Lokasi ini berada di kurang lebih 400 meter arah Barat Laut dari titik koordinat terakhir pesawat tersebut melakukan kontak.

"Kami berharap malam ini dengan dukungan TNI-Polri serta BPPT dan KNKT, kami berharap itu segera bisa ditemukan. Termasuk black box karena ping locater tadi sudah berbunyi, cuma kita visual belum lihat," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement