Rabu 31 Oct 2018 19:14 WIB

PDIP Nilai Berat Bagi Anies Pimpin DKI Jakarta Sendirian

Fraksi PDIP menilai sejak kursi Wagub kosong, kinerja Pemprov DKI tak maksimal.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bayu Hermawan
Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan
Foto: Republika/Farah Nabila Noersativa
Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi PDIP Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyoroti kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam dua bulan terakhir. Ketua Fraksi PDIP Gembong Warsono menilai, sejak Sandiaga Uno mundur dari kursi Wakil Gubernur (Wagub), pemerintahan berjalan tak maksimal.

Gembong menilai, kerja Gubernur Anies Baswedan sebagai pemimpin tertinggi di DKI Jakarta tidaklah mudah. Apalagi kini harus bekerja seorang diri. "Tidak maksimal yang pasti. Namanya kerja sendirian kan berat untuk menginplementasikan semua kebijakan yang ingin didaratkan di Provinsi DKI Jakarta," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (31/10).

Menurutnya, penurunan peforma Pemprov DKI dalam dua bulan terakhir sangat terlihat khususnya dalam bidang percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Buktinya, kata dia, banyak gerai OK OCE yang tutup. Gembong mengatakan, hal itu lebih disebabkan tak ada jiwa kepemimpinan dalam melaksanakan salah satu program unggulan Anies-Sandiaga itu.

"Ketika ditinggal ruhnya hilang. Karena memang leader untuk mendorong percepatan itu sudah gak ada," ujarnya.

Sementara Anies sebagai Gubernur, kata dia, memiliki banyak urusan lain yang harus dihadapi. Artinya, konsentrasi Anies tak hanya pada bidang ekonomi, melainkan lintas bidang. "Ini bukan berarti Pak Anies lemah, tapi yang diurusi lebih banyak," ucapnya.

Dengan kosongnya kursi Wagub DKI, ia menilai, akan sulit membuat program prioritas untuk menampakkan hasil yang positif, yang bisa dirasakan masyarakat. Karena itu, ia berharap kekosongan posisi Wagub segera diisi. "Kalau berdua kan bisa bagi tugas dan lebih efektif juga. Kalau sendirian, yang harus diurusi Pak Anies juga banyak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement