REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno mengaku pernah menjadi penumpang di pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang yang mengalami kecelakaan di perairan pantai Tanjung Karawang, Jawa Barat. Menurut Sandi, musibah bisa terjadi kapan saja.
"Saya terpukul sekali, dua minggu lalu saya pakai pesawat yang sama ke Pangkal Pinang untuk kampanye dan itu bisa terjadi bagi siapa saja dan jadi sepertinya kita harus terus memanjatkan doa kepada Allah SWT, agar kita dijauhkan oleh musibah," kata Sandiaga dalam sambutan acara Influncer MeetUp with Bang Sandi di Indonesia 5, Jalan Kemang Utara A No 2, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa.
Terkait penanganan musibah, dia berharap agar masyarakat menghormati proses penyelamatan serta keluarga korban. Selanjutnya, proses evaluasi dan investigasi harus dilakukan tanpa ada prasangka buruk terhadap maskapai penerbangan.
Baca juga, Mengapa Masih Baru Pesawat Lion Air Jatuh?
"Pertama-tama kita tentunya menghormati dulu proses penyelamatan, proses yang lagi dilakukan sekarang search and rescue dan kita menghormati keluarga yang sekarang lagi dalam suasana yang sangat sulit. Tentunya pada saat yang tepat, nanti para ahli akan melakukan evaluasi, melakukan investigasi penyebab kejadian," kata pasangan calon presiden Prabowo Subianto.
Dia mengatakan pesawat Lion Air JT 610 yang relatif sangat baru. Ia meminta semua pihak agar jangan dulu berprasangkan. Apa yang terjadi serahkan prosesnya kepada para ahli.
"Kita jangan larut dalam saling menyalahkan, tapi justru kita pastikan bahwa ada satu rahasia Allah Sesuai dengan Surat Al Baqarah. Jangan manusia melihat dari satu sisi saja tapi Insya Allah ada rahasia di balik ini'," kata Sandiaga.
Mudah-mudahan bangsa Indonesia diberikan kekuatan, keluarga yang ditinggalkan juga mendapatkan kekuatan, para korban husnul khotimah. Dengan harapan nanti ada perbaikan dalam sistem penerbangan.