REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investigator Kecelakaan Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ony Suryo Wibowo mengatakan ada tawaran bantuan investigasi dari lima negara. Tawaran bantuan tersebut dari Argentina, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi.
Meskipun saat ini Basarnas mengaku tidak mendapatkan bantuan dari negara lain, Ony menegaskan tawaran bantuan yang dimaksud bukan dalam hal evakuasi. "Bantuan yang sifatnya evakuasi memang tidak ada, tawaran bantuan yang ada itu untuk investigasi," kata Ony di Gedung KNKT, Jakarta, Selasa (30/10).
Hanya saja, Ony menegaskan bantuan tersebut sifatnya sampai saat ini masih berstatus tawaran. Dia mengatakan KNKT saat ini baru menyurati Kementerian Luar Negeri untuk memberikan izin resmi penerimaan bantuan investigasi dari negara lain.
Ony menegaskan, KNKT pada dasarnya terbuka dengan tawaran bantuan tersebut namun bukan karena tidak mampu menangani investigasi kecelakaan pesawar Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610. "Ini kan pesawat juga punya Boeing diproduksi dari dia, boleh dong harusnya dia bantu juga untuk investigasi karena mereka juga pasti tahu mesinnya," jelas Ony.
Terlebih saat kecelakaan, Ony menjelaskan dalam proses investigasi yang pertama kali dilakukan yaitu memberi tahu negara terkait. Dia menjelaskan, negara terkait yang dimaksud yaitu negara pembuat pesawat, negara dimana mendaftarkan pesawat, dan negara yang mengoperasikan pesawar tersebut.
"Artinya begini, misalnya pesawat Jepang datang ke Indonesia Naudzubillah jatuh di Indonesia. Yang melakukan investigasi bukan Jepang tapi Indonesia," jelas Ony.
Ony mengatakan, Amerika Serikat bisa menjadi sumber utama investigasi yang dilakukan terkait kecelakaan pesawat Lion Air tersebut. Sebab, pesawat Boeing 737 Max 8 dengan nomor registrasi PK-LQP dibuat di Amerika Serikat.
Sementara itu, Singapura melalui Transport Safety Investigation Bureau akan memberikan bantuan alat hydrophone. "Alat hydrophone ini akan membantu untuk menangkap suara dari kotak hitam sehingga bisa membantu lokasi di mana kotak hitam berada," jelas Ony.
Sementara, Arab Saudi, Ony mengakui belum mengetahui detil bantuan seperti apa yang akan diberikan. Sebab, Arab Saudi baru saja menyampaikan siap membantu investigasi kecelakaan pesawat Lion Air tersebut pada sore ini (30/10).