REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero), Budi Rahardjo mengatakan sedang mempercepat proses pencocokan data untuk memberikan santunan kepada keluarga korban insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Budi mengatakan di hari kedua pasca-jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Jasa Raharja langsung mencocokan nama korban dan melakukan pendataan terhadap keluarga korban.
"Dalam rangka untuk memberikan perlindungan dasar kepada para korban hari ini kami sudah melakukan proses Dari pada admistrasi yaitu mencocokan antara nama dari manifes dengan korban yang ada dan juga melakukan pendataan terhadap keluarga korban dari penumpang yang dimaksud," kata Budi dalam konferensi pers di RS Bhayangkara pada Selasa (30/10).
Budi menjelaskan pihaknya telah meminta kepada keluarga korban mempersiapkan berbagai administrasi yang dibutuhkan Jasa Raharja untuk mengurus santunan kepada keluarga korban. Hingga Selasa siang, jelasnya Jasa Raharja telah menyelesaikan pendataan administrasi sebanyak 120 korban dan keluarga korban. Budi mengatakan pendataan akan dilanjutkan besok bersama pihak RS Bhayangkara dan Lion Air untuk memperoleh kesamaan data.
"Jika sudah ada kepastian semua bisa kita proses penyerahan santunan kepada keluarga korban," katanya.
Sementara itu Polri belum bisa mengidentifikasi 24 kantung jenazah berisi potongan tubuh korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang telah masuk ke RS Bhayangkara. Sore tadi, RS Bhayangkara juga menerima 2 kantong jenazah baru dari tim SAR yang melakukan pencarian di lokasi jatuhnya pesawat JT 610.