Rabu 31 Oct 2018 03:19 WIB

Groundbreaking MRT Fase II Ditunda Hingga Januari 2019

Penundaan disebabkan oleh gagal tender.

Rep: Sri Handayani/ Red: Friska Yolanda
Pekerja memeriksa eskalator di Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (27/9).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Pekerja memeriksa eskalator di Stasiun Mass Rapid Transit (MRT) Dukuh Atas, Jakarta, Kamis (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta menunda rencana peletakan batu pertama Proyek Mass Rapid Transit (MRT) Fase II yang awalnya akan dilakukan pada Desember 2018. Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan prosesi peletakan batu pertama baru akan dilakukan Januari 2019. 

"Desember-Januari tahunnya beda tapi Desember-Januari sebulan, yang ingin kita pastikan governance process-nya benar. Itu yang dari awal MRT pastikan," kata William di Wisma Nusantara, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (30/10). 

William menjelaskan, mundurnya rencana tersebut terjadi karena kegagalan tender pada proyek paket receiving substation (RSS) atau gardu listrik Monas. Paket ini merupakan satu-satunya yang ditawarkan ke kontraktor lokal.

Berdasarkan rencana awal, tender proyek gardu listrik Monas dimulai Agustus 2018. Pada 21-24 September, perusahaan-perusahaan yang berminat mengikuti tender mulai memasukkan dokumen penawaran. Proses evaluasi dilakukan pada 25 September hingga 15 Oktober. 

William menceritakan, ada lima perusahaan yang mengikuti tender tersebut. Namun, hanya satu perusahaan yang memenuhi syarat. Sayangnya, perusahaan ini tidak lolos seleksi tahap selanjutnya. 

Karena tidak adanya kontraktor yang menjadi pemenang, PT MRT melakukan tender ulang yang rencananya akan dilakukan selama tiga bulan. Ia berharap penandatanganan kontrak dan peletakan batu pertama dapat dilakukan sekitar Januari hingga Februari 2019. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement