REPUBLIKA.CO.ID, Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Agung Budi Maryoto mengatakan pencarian korban kecelakaan pesawat Lion Air tetap dilakukan selama 24 jam, tapi untuk penyelaman dibatasi hingga pukul 17.00 WIB. "Cuaca sangat mendukung untuk dilakukan pencarian korban tapi penyelaman dibatasi jamnya karena jarak pandang di dalam laut yang terbatas," kata Kapolda Agung kepada pers di Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10).
Kapolda sebelumnya sempat ikut melakukan pencarian korban menggunakan perahu karet Basarnas sekitar satu jam. Dia mengatakan tim penyelamat sampai Selasa, yang merupakan hari kedua, belum menemukan tubuh pesawat di dasar laut. Tim hanya menemukan sejumlah kursi yang mengapung di laut serta beberapa potongan tubuh manusia.
Untuk potongan badan pesawat dan kursi pesawat diserahkann ke Basarnas dan KNKT. Sementara untuk potongan tubuh manusia diserahkan ke RS Polri Soekanto di Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Total setidaknya sudah ada 22 kantong berisi potongan tubuh yang dikirim ke Kramat Jati," kata Kapolda Jabar.
Selain tim dari Basarnas, banyak nelayan ikut mencari puing pesawat dan korban di Laut Tanjung Pakis Karawang. Melihat angin yang mengarah ke pantai, semula tim memperkirakan puing pesawat dan korban terdampar di pesisir Laut Tanjung Pakis Karawang. Namun, pencarian di pesisir belum ada hasil signifikan.
Agung mengatakan, untuk cuaca terbilang masih normal meski memang ombak besar seringkali terjadi sejak Senin kemarin. "Kadang ada ombak besar seperti kemarin sore terus tadi pagi hujan tapi itu bukan halangan bagi tim gabungan," katanya.
Kadishub Jabar Dedi Taufik mengatakan angin pada Selasa banyak mengarah ke pantai tapi belum ada penemuan yang signifikan dari korban kecelakaan. Setidaknya, kata Dedi, ada 2.000 personel tim penolong dari berbagai unsur tentara dan polisi dari Jakarta yang sudah datang di Tanjung Pakis.
Pesawat Lion Air Boeing 737-Max 8 dengan nomor penerbangan JT 610 yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta Banten menuju Bandara Depati Amir di Pangkalpinang, Bangka Belitung, hilang kontak pada Senin (29/10) sekitar pukul 06.33 WIB.