Selasa 30 Oct 2018 14:00 WIB

11 Keluarga Korban Lion Air Belum Melapor

11 penumpang yang belum dilaporkan merupakan penumpang dewasa.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Muhammad Hafil
Petugas melakukan pendataan terhadap keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang di Crisis Center Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Petugas melakukan pendataan terhadap keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang di Crisis Center Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 11 keluarga penumpang pesawat Lion Air JT 610 belum melapor baik kepada posko crisis centre Lion Air maupun tim disaster victim investigation RS Polri.  Laporan tersebut diperoleh dari data terakhir yang masuk ke posko crisis center Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa (30/10) pukul 12.35 WIB. 

Asisstant Regional Manager Cengkareng, Lia Widianingtyas mengatakan, hingga Senin siang kemarin, pihak kerabat maupun keluarga dari 163 penumpang telah datang melapor ke posko-posko yang tersedia. Karena itu, masih ada 18 keluarga penumpang yang belum datang melapor. 

Namun, pada Selasa pukul 12.35 wib, Posko Halim menerima adanya laporan baru yang masuk. Para pelapor tersebut melaporkan 7 orang penumpang. Mereka, kata Lia, langsung mendatangi RS Polri Kramat Jati dan telah diterima laporannya oleh Tim DVI.

Oleh sebab itu, hingga saat ini masih terdapat 11 penumpang Lion Air JT 610 yang belum dilaporkan oleh pihak keluarga. Sebanyak 11 penumpang yang belum dilaporkan tersebut merupakan penumpang dewasa. 

Asisten Manajer Lion Air Crisis Center Halim Perdana Kusuma, Tri Siswoyo mengimbau agar para pelapor penumpang pesawat Lion Air JT 610 merupakan keluarga terdekat. Hal itu untuk memudahkan pengumpulan data demi memudahkan proses identifikasi jenazah korban.

"Lebih penting yang kita butuhkan saat ini data dari keluarga terdekat. Sementara ini hanya beberapa keluarga terdekat korban saja yang melapor," kata Siswoyo di Bandara Halim Perdana Kusuma, Selasa (30/10).

Siswoyo mengakui kebanyakan mereka yang melapor bukan keluarga terdekat. Bahkan untuk penumpang dari pegawai kementerian seperti Kementerian Keuangan dan BPK dilaporkan oleh tim. "Jadi kita belum bisa pastikan mereka ini ada hubungan dengan keluarga atau tidak," ujarnya.

Dia menjelaskan, tim disaster victim investigation (DVI) RS Polri saat ini membutuhkan data valid yang langsung berasal dari keluarga terdekat. Selain itu, tim DVI juga membutuhkan darah dari keluarga langsung untuk dilakukan pencocokan DNA. 

Sejauh ini, manajemen Lion Air menyiapkan empat posko yakni di Bandara Halim Perdana Kusuma, Bandara Soekarno-Hatta, Hotel Ibis Cawang, serta di RS Polri. Siswoyo mengatakan, para keluarga yang berada di Pangkal Pinang maupun kota-kota lain akan diberangkatkan secara gratis oleh Lion Air menuju Cengkareng.

Jumlah keluarga yang ingin datang ke Jakarta untuk sementara tidak dibatasi. Selanjutnya, keluarga dijemput dan diantarkan ke Posko Halim untuk dimintai keterangan. "Kita meminta fotocopy KTP, KK, beserta foto korban yang sedang tersenyum. Itu yang akan diserahkan ke RS Polri," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement