REPUBLIKA.CO.ID, LAUT JAWA -- Tim search and rescue (SAR) terus melaksanakan penyisiran di Sektor I dan Sektor II lokasi pencarian pesawat Lion Air JT 610 yang diduga jatuh di Perairan Karawang, Laut Jawa, Jawa Barat. Setidaknya ada 34 kapal yang dikerahkan untum melakukan pencarian di dua sektor tersebut.
Di sektor I, empat kapal yang dilengkapi dengan peralatan deteksi bawah air dikerahkan. Kapal pertama, Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Rigel dengan dilengkapi dengan peralatan multi beem echo sounder (MBES), side scan sonar, dan remotly operated underwater vehicle (ROV). Kapal kedua, KN SAR Basudewa Jakarta yang dilengkapi dengan Side Scan Sonar.
Kemudian, Kapal Baruna Jaya milik Badan Penelitian Pengembangan Teknologi (BPPT) yang dilengkapi dengan MBES, ping locator untuk memdeteksi sinyal kotak hitam, dan ROV. Sedangkan kapal yang keempat, Kapal Dominos milik Pertamina yang dilengkapi dengan side scan sonar, MBES, ping locator, dan digital global positioning system (DGPS).
Tidak hanya itu, pada Sektor I ini juga dikerahkan para penyelam dari Basarnas Special Group (BSG), Kopaska, Taifib, dan potensi SAR lain yang memiliki kompetensi di bidang penyelaman. Sektor I ini berada di sekitar kontak terakhir pesawat pada koordinat titik koordinat 5° 46.15000' S - 107° 7.16000' E.
Sementara untuk Sektor II, dikerahkan 30 kapal lebih dari Basarnas, Kementerian Perhubungan, Polair, KPLP, Bea Cukai dan lainnya untuk pencarian di permukaan air. Tidak hanya itu, Basarnas juga mengerahkan helikopter untuk melakukan penelusuran atau pencarian dari udara.
"Kita all out, kami 24 jam bekerja dengan mengerahkan semua peralatan yang ada, termasuk dari potensi SAR untuk mencari posisi badan pesawat," ujar Kabasarnas Marsdya TNI M Syaugi saat dikonfirmasi, Selasa (30/10).
Jumlah personel yang terlibat dalam operasi hingga saat ini, yakni Basarnas 201 personel, TNI AD 15 personel, TNI AL 456 personel, TNI AU empat personel, Polri 58 personel, KPLP 30 personel, Bea Cukai 18 personil, PMI 30 personel, serta dukungan dari masyarakat dan nelayan lainnya.
Sementara untuk hasil operasi, hingga siang ini masih berjumlah 10 kantong jenazah berisi serpihan pesawat, dokumen korban dan peralatan-peralatan yang terapung, serta potongan tubuh yang diduga milik korban. Semua hasil operasi tersebut diserahkan ke DVI Polri untum selanjutnya dibawa ke RS Kramat Jati.
Baca juga: Detik-Detik Sebelum Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh
Baca juga: Mengapa Masih Baru Pesawat Lion Air Jatuh?