REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dua nelayan Budi dan Gauk meninggalkan rumah satu jam jelang fajar menyingsing pada Senin (29/10). Keduanya tak lupa membawa jaring udang di atas perahu kecil mereka.
Pada saat yang sama di lokasi berbeda, para penumpang Lion JT 610 sedang check in di Bandara. Penumpang bersiap untuk bertolak dari Jakarta ke Pangkal Pinang.
Namun sekejap situasi berubah. Sekitar pukul 06.30 pesawat Boeing 737 MAX 8 hilang dari radar dan belakangan diketahui jatuh.
Pesawat jatuh tak jauh dari lokasi kedua nelayan itu memancing atau sekitar 15 kilometer dari pesawat. Awalnya terasa sunyi, namun dentuman keras terdengar memekakkan telinga ketika pesawat menebrak ke laut.
"Anda dapat merasakan bagaimana suara ledakan itu dari gelombang kejut di perairan," ujar Gauk di pesisir pantai di Karawang.
Petugas gabungan, termasuk dari Badan SAR Nasional hingga kini masih terus melakukan pencairan badan pesawat Lion tersebut. Pesawat membawa 189 orang dan diyakini tak ada satupun yang selamat.
Sementara itu, Tim gabungan evakuasi korban pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di sekitar perairan Tanjung Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, harus menghadapi kendala cuaca mendung pada hari kedua pencarian, Selasa pagi.
"Sejak subuh tadi cuaca hujan sehingga berpotensi mengganggu jarak pandang kami dalam mendeteksi korban," kata Koordinator Humas Basarnas Bandung, Joshua.
Baca juga, Awak Kapal Saksikan Pesawat Lion Air Jatuh ke Laut.
Selain mengganggu jarak pandang di sekitar permukaan laut, kata Joshua, cuaca mendung juga akan mengganggu jarak pandang sebanyak 40 penyelam di dalam laut.
"Pagi ini kita tambah lagi empat penyelam untuk bergabung di tengah laut Pakis bersama 40 penyelam lainnya," kata Joshua.
Ia mengatakan, strategi pencarian di hari kedua akan fokus pada sembilan titik kordinat di sekitar area Tanjung Karawang. Selain mengerahkan puluhan penyelam, pihaknya juga mengerahkan 15 kapal beserta empat kapal sonar.
"Ada sembilan lokasi pencarian. Setiap zona dikotak-kotak menjadi 20 bidang. Tim akan fokus di sana hari ini," katanya.
Pilot diketahui sempat menghubungi Air Traffic Control ihwal masalah yang dihadapi pesawat. Pilot sempat meminta putar balik ke bandara. Namun sebelum hal itu terjadi, pesawat terlebih dahulu hilang dari radar.