Selasa 30 Oct 2018 00:06 WIB

Shintia, Pramugari Lion Air Sedang Rencanakan Pernikahan

Meski tanggal pernikahan belum ditetapkan, namun keluarga sudah merencanakannya.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andi Nur Aminah
Awak KRI Tenggiri 865 dan Kapal Tunda Pertamina menyusuri lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Laut Jawa, Senin (29/10)
Foto: Mahmud Muhyidin
Awak KRI Tenggiri 865 dan Kapal Tunda Pertamina menyusuri lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di perairan Laut Jawa, Senin (29/10)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Melwani (58 tahun) tak pernah menyangka bila musibah kecelakaan pesawat bakal menimpa putrinya, Shintia Melina (25 tahun). Shintia merupakan salah satu pramugari yang sedang bertugas dalam pesawat nahas Lion Air bernomor penerbangan JT610 jurusan Jakarta-Pangkal Pinang.

Namun dia dan anggota keluarga lainnya mencoba tegar. Mereka memilih menunggu kabar baik datang dari petugas yang sedang berusaha mengevakuasi korban.

Namun ada kisah lain di balik sosok Shintia yang sudah bekerja sebagai awak kabin Lion Air selama lima tahun terakhir. Putri pertama dari empat bersaudara itu sedang merencanakan pernikahan dengan pujaan hatinya. Takdir tak dapat dihindari, Shintia harus lebih dulu menerima musibah kecelakaan saat bertugas. "Dia berencana menikah," ujar sang ayah lirih di rumahnya, Senin (29/10).

Meski tanggal pernikahan belum ditetapkan, namun keluarga sudah merencanakannya. Saat ini pihak keluarga memilih menunggu kabar terbaru dari Basarnas dan tim pencari. Senin (29/10) sore, sang ibu beserta sejumlah anggota keluarga lainnya sudah terbang ke Jakarta untuk mendatangi Lion Air Crisis Center di Bandara Soetta. "Kami masih berharap anak kami selamat," kata Melwani.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Cengkareng - Pangkalpinang mengalami kecelakaan 13 menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (29/10) pukul 06.20 WIB. Pesawat yang membawa sebanyak 189 orang itu jatuh di kawasan Perairan Karawang.

Pesawat dikomandoi Capt Bhavye Suneja dengan co-pilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula. Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan co-pilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement