Selasa 30 Oct 2018 00:00 WIB

Korban Lion Air Sempat Kirim Foto di Pesawat ke Ayah

Deryl dalam perjalanan melakukan pekerjaan pertamanya.

Jenazah Lion Air JT610. Mobil membawa  jenazah korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 di Kamar Jenazah RS Polri, Jakarta, Senin (29/10).
Foto: Republika/ Wihdan
Jenazah Lion Air JT610. Mobil membawa jenazah korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 di Kamar Jenazah RS Polri, Jakarta, Senin (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Korban jatuhnya pesawat Lion Air JT610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di perairan Karawang, Jawa Barat, Deryl Fida Febrianto sempat mengirimkan foto di dalam pesawat kepada ayahnya sebelum berangkat pada pukul 05.58 WIB.

"Kontak terahir ya, dia ngabarin. 'Sebentar yah, saya masih sibuk ngurus berkas, nanti tak kabari lagi'. Lalu, dia ngabarin kalau sudah di dalam pesawat. Saya dikirimi fotonya. Tidak ada pesan-pesan khusus," kata ayah Deryl, Didik Setiawan (44 tahun) di Surabaya, Senin (29/10).

Baca Juga

Mendengar kabar dari anaknya, Didik membalasnya dengan gembira. Dia juga menyelipkan doa dan ucapan semangat untuk anaknya pada hari pertamanya masuk kerja di pelayaran. Namun pesan yang dikirim pada pukul 07.00 WIB tidak terkirim atau tertunda.

"Saat itu saya sedang di mobil. Terus kok ada kabar itu, saya kaget. Saya langsung cek tiket anak saya, ternyata benar naik pesawat itu. Saya juga hubungi keluarga untuk mantau kabar itu. Anak saya berangkat untuk kerja, dan ini pekerjaan pertamanya," kata Didik.

Saat itu Didik mulai gelisah dan tidak ada kabar dari Deryl. Hingga akhirnya dia mendengar berita pesawat yang ditumpangi anaknya hilang kontak.

"Saya tidak memiliki firasat apapun dan tidak menyangka anak saya akan menjadi korban kejadian ini. Hanya saja saat mengantarkan Deryl ke Juanda, saya lihat Deryl menciumi dan memeluk ibunya dengan erat," ujarnya.

Didik mengungkapkan anak sulung dari dua bersaudara itu berpamitan pergi ke Pangkalpinang, untuk bekerja di bidang pelayaran. Pada Rabu (17/10), Deryl berangkat dari Bandara Juanda Surabaya ke Jakarta. Selama di Jakarta, Deryl tinggal di sebuah asrama.

Kejadian itu membuat Didik dan keluarganya shock, terutama ibunda dan istrinya. Deryl baru saja melangsungkan pernikahan pada Senin (15/10).

Sampai saat ini, dia bersama keluarga masih menunggu kabar dari Lion Air dan Basarnas terkait keberadaan Deryl. Setelah mendapatkan kabar, keluarga berencana menyusulnya ke Jakarta. Di rumah korban di Jalan Simo Pomahan Baru Nomor 67, Surabaya berkumpul Linmas Pemkot Surabaya, Camat Sukomanunggal, Kelurahan Simomulyo Baru, pengurus RT, dan pengurus RW.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement