REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mendorong pengembangan bahasa Indonesia di tengah tantangan globalisasi, dan perkembangan teknologi. Hal ini disampaikannya ketika membuka Kongres Bahasa Indonesia di Istana Wakil Presiden.
Jusuf Kalla mengatakan, pada era globalisasi ada kekhawatiran bahasa Indonesia akan tergantikan dengan bahasa Inggris. Apalagi saat ini banyak sekolah dan universitas yang menggunakan bahasa asing sebagai pengantar.
"Memang disayangkan banyak sekolah yang justru memakai bahasa asing," ujar Jusuf Kalla, Senin (29/10).
Oleh karena itu, Jusuf Kalla mendorong agar bahasa Indonesia dapat mengikuti modernisasi kemajuan peradaban. Adapun saat ini telah banyak istilah baru dalam bahasa Indonesia yang diterjemahkan dari bahasa asing, terutama untuk teknologi seperti gawai dan daring.
"Kita harus mengkayakan bahasa Indonesia, karena ada efek juga yaitu secara bertahap bahasa daerah menurun fungsinya," kata Jusuf Kalla.
Menurut Jusuf Kalla, fenomena penggunaan bahasa asing di kalangan masyarakat kelas menengah saat ini menjadi sebuah kebanggaan. Bahkan, tak dipungkiri banyak anak-anak yang sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia. Sebab, di sekolah maupun di rumah mereka menggunakan bahasa Inggris. Oleh karena itu, Jusuf Kalla mendorong semua pihak agar dapat mengadopsi dan membuat padanan kata bahasa asing ke bahasa Indonesia terutama yang berkaitan dengan istilah teknologi.
Jusuf Kalla tak memungkiri bahwa mencari padanan kata dari bahasa asing ke bahasa Indonesia untuk istilah teknologi, memang tidak mudah. Namun ke depan dia meminta agar ada kamus bahasa Indonesia khusus istilah teknologi.
"Kita sudah berhasil membuat Kamus Besar Bahasa Indonesia, tentu harus diperbarui, dan kata-kata teknologi mungkin juga perlu dibuat kamus teknologi bahasa Indonesia," ujar Jusuf Kalla.