Senin 29 Oct 2018 16:21 WIB

Mega Sebut Perjalanan Politiknya Sama dengan Anwar Ibrahim

Mega menyatakan perjalanan politiknya dan Anwar tak berjalan di karpet merah.

Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato' Seri Anwar Ibrahim (tengah), bersama mantan presiden Megawati Soekarnoputri (kiri), Ketua MPR Zulkifli Hasan (kedua kanan), Ketua DPD Oesman Sapta Odang (kedua kiri), dan Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof.Ganefri (kanan), sebelum mengikuti Rapat Senat Terbuka, Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Dr.Honoris Causa), di kampus UNP Padang, Sumatera Barat, Senin (29/10/2018).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato' Seri Anwar Ibrahim (tengah), bersama mantan presiden Megawati Soekarnoputri (kiri), Ketua MPR Zulkifli Hasan (kedua kanan), Ketua DPD Oesman Sapta Odang (kedua kiri), dan Rektor Universitas Negeri Padang (UNP), Prof.Ganefri (kanan), sebelum mengikuti Rapat Senat Terbuka, Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Dr.Honoris Causa), di kampus UNP Padang, Sumatera Barat, Senin (29/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyatakan memiliki persamaan perjalanan politik dengan mantan wakil perdana menteri Malaysia Dato' Seri Anwar Ibrahim. Ia menyebut perjalanan politiknya dan Anwar tidak berjalan di bentangan karpet merah. 

Megawati dalam pidatonya mengatakan, dirinya dan Anwar bisa disebut satu angkatan dalam politik. Saat ini, kedua tokoh itu sama-sama berusia 71 tahun. 

Baca Juga

"Dapat dikatakan pula perjalanan politik yang kami pilih bukan perjalanan politik yang berjalan di bentangan karpet merah,” ujar Megawati saat memberikan testimoni cara penganugerahan doktor kehormatan dari Universitas Negeri Padang untuk tokoh Malaysia, Dato Seri Anwar Ibrahim, Senin (29/10).

Megawati, yang juga penerima gelar DR HC dari UNP, mengatakan dirinya pernah menjalani pemeriksaan di Kepolisian dan Kejaksaan saat memimpin PDI pada era Orde Baru. Ia berjuang menumbangkan rezim otoriter orde baru, hingga hampir dimasukkan dalam bui. 

"Saya dapat merasakan, 'diinteli' saja rasanya kalau tidak kuat, jantung kita itu mau copot. Saya mengalami itu," jelas Megawati.

Anwar pun mengalami hal serupa dalam meniti karier politiknya di Malaysia. Sementara Anwar Ibrahim juga melakukan perjuangan dalam karier politiknya hingga difitnah dan dipenjara. 

Penjara menjadi pembeda perjalanan politiknya dan Anwar. “Saya mungkin tinggal satu langkah (diadili dan dipenjara), tetapi politik begitu cepat sehingga Indonesia mengalami reformasi. Alhamdulillah saya belum jadi masuk ke penjara," kata dia.

Karena itu, Megawati menilai sosok Dato' Seri Anwar Ibrahim adalah sosok yang tegar, hingga tembok penjara pun tidak mampu meruntuhkan semangat tokoh Malaysia itu. "Sahabatku, saya mengikuti perjalanan politikmu dalam menentang ketidakadilan. Dinding penjara pun tidak mampu meruntuhkan semangat seorang Dato Seri Anwar bin Ibrahim untuk memperjuangkan keadilan bagi rakyat Malaysia. Ini bukan omong kosong,” kata dia.

Megawati menambahkan, sejarah telah mencatat perjuangan Anwar Ibrahim untuk menyatukan bangsa Malaysia yang multietnis layaknya Indonesia. "Perjuangan politiknya untuk pengakuan, penghargaan, dan persamaan perlakuan terhadap seluruh etnis yang ada di Malaysia adalah bentuk perjuangan politik kemanusiaan yang telah diyakininya, dirintisnya sejak usia muda," ujar Megawati.

Karena itu, Megawati langsung memberikan respons positif ketika mendengar kabar bahwa UNP akan memberikan gelar DR HC untuk Anwar Ibrahim. 

Rapat senat terbuka penganugerahan gelar doktor honoris causa kepada Dato Seri Anwar Ibrahim diselenggarakan di Auditorum Universitas Negeri Padang (UNP), di Kota Padang, Senin. 

Megawati Soekarnoputri menyampaikan testimoninya tentang sosok Dato Seri Anwar Ibrahim pada rapat senat terbuka penganugerahan gelar doktor honoris causa kepada Dato Seri Anwar Ibrahim di Universitas Negeri Padang (UNP). Hadir pada rapat senat terbuka tersebut, antara lain, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, serta sejumlah anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yakni Nusyirwan Soedjono dan Alex Indra Lukman.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement