Senin 29 Oct 2018 13:54 WIB

PMI Berharap Ada Korban Selamat pada Insiden Lion Air

PMI bersama tim SAR gabungan lainya sudah meluncur untuk membantu proses evakuasi

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Anggota Basarnas sedang menyiapkan perahu karet, untuk evakuasi korban Lion Air JT 610, di Pantai Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Karawang, Senin (29/10).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Anggota Basarnas sedang menyiapkan perahu karet, untuk evakuasi korban Lion Air JT 610, di Pantai Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Karawang, Senin (29/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) tetap berharap ada korban selamat dalam insiden Lion Air. Kepala Biro Hubungan Masyarakat PMI Pusat Aulia Arriani mengatakan, PMI bersama tim SAR gabungan lainya sudah meluncur untuk membantu proses evakuasi penumpang korban Pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang dengan nomor penerbangan JT 610 yang sebelumnya mengalami hilang kontak (lost contact) pada Senin, (29/10) pukul 06.33 WIB.

"PMI sudah bergerak dengan membawa bantuan tiga unit ambulans, 19 personil relawan, dan 50 kantong jenazah yang dimobilisasi dari PMI Kabupaten Karawang dan PMI Kabupaten Bekasi,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Senin (29/10).

Selain akan membantu proses evakuasi, PMI berencana membuka pos pertolongan pertama. Ia menjelaskan, saat ini tim sedang dalam perjalanan menuju lokasi jatuhnya pesawat.

"Kami tetap berharap akan ada korban selamat dalam kecelakaan pesawat ini,” ujar dia.

Sebelumnya, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengonfirmasi pesawat Lion Air dengan rute penerbangan Jakarta-Pangkalpinang, jatuh ke laut pada Senin (29/10). Pesawat tersebut diketahui hilang kontak 13 menit setelah lepas landas.

Dalam keterangan resminya, Lion Air menjelaskan, penerbangan pesawat dengan nomor JT 610 memiliki rute penerbangan Cengkareng menuju Pangkalpinang. Pesawat mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pukul 06:20 WIB menuju Pangkalpinang. Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628” (sekitar Kerawang).

Diketahui, pesawat mengangakut 178 penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi, termasuk dalam penerbangan itu terdapat tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement